Prodi S3 MPI UIN SU Laksanakan Pelatihan Keterampilan Komunikasi Guru di Labura

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan –  Dalam rangka pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat, Program Studi (Prodi) Strata Tiga (S-3/Doktor) Manajemen Mendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (MPI FITK UIN-SU) Medan melaksanakann Pelatihan Keterampilan Komunikasi Guru dalam Pembelajaran bagi guru-guru Yayasan Islamiyah.

Peserta pelatihan meliputi guru madrasah Tsanawiyah, Aliyah dan SMK bertempat di ruangan Laboratorium Madrasah Aliyah Guntingsaga, Labuhanbatu Utara (Labura), Jumat (8/7/2022).

Ketua Yayasan Islamiyah Tuan Guru Drs H. Hasan Maksum, MA, dalam sambutannya menjelaskan bahwa pelatihan keterampilan komunikasi guru dalam pembelajaran ini sangat penting, karena keterampilan komunikasi ini menjadi bagian integral dari kompetensi sosial.

“Oleh sebab itu, diharapkannya kepada seluruh guru Tsanawiyah, Aliyah dan SMK yang hadir untuk mendengarkan materi pelatihan ini dengan benar serta mengamalkan dalam praktik pembelajaran setelah kegiatan pelatihan ini tahun pelajaran 2022/2023 ke depannya,” ujarnya.

Prodi S3 MPI UIN SU
Guru Madrasah Aliyah Guntingsaga yang mengikuti Pelatihan Keterampilan Komunikasi Guru (Foto: dok istimewa)

Tuan guru mengatakan bahwa pembahasan yang dibawakan pemateri itulah yang terjadi kepada diri saya motivasi seorang guru yang bermanfaat untuk masa depan seseorang guru berkomunikasi dengan peserta didik.

Sementara Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd, sebagai narasumber yang juga Dosen Program Doktor Manajemen Pendidikan Islam FITK UIN SU, memaparkan dalam ceramahnya bahwa keterampilan guru berkomunikasi merupakan bagian integral kompetensi sosial. Dalam konteks ini ada beberap indicator kompetensi sosial, yaitu:

a) Berkomunikasi lisan, tulisan, dan/atau isyarat

b) Mampu menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional.

c) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orangtua/wali peserta didik, bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku, dan

d) Menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.

Ditambahkannya, penggunaan Strategi, model dan metode mengajar yang berbeda, berarti akan memunculkan proses komunikasi yang berbeda pula. Apalagi bila diamati proses komunikasi dengan metode ceramah, dan tanya jawab akan berbeda dengan menggunakan metode diskusi, atau metode resitasi dan observasi lapangan.

“Semakin efektif penggunaan strategi, metode dan media pembelajaran akan semakin meningkatkan pengaruh komunikasi kepada perkembangan kognitif, afektif dan psikomorik dalam membelajarkan peserta didik dalam mata pelajaran tertentu,” tandasnya.

Narasumber kedua, H. Hamdan Manurung MP.d, yang juga mahasiswa program Doktor MPI, dalam materinya menjelaskan komunikasi itu secara garis besarnya ada dua hal yaitu komunikasi perbal dan non perbal yang harus menjadi perhatian yang tidak boleh dipisahkan oleh seorang guru, karena komunikasi perbal akan berhasil bila diiringi dengan komunikasi non perbal.

“Artinya seorang guru harus senantiasa menjadikan dirinya untuk dapat digugu dan ditiru baik di sekolah maupun di masyarakat sebagai panutan. Dengan demikian guru merupakan suri tauladan atau uswatun hasanah,” jelasnya.

Acara pelatihan tersebut berjalan lancar dan diikutin mahasiswa dan dimoderatori Darwin Sitorus S.Ag. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini