Dies Natalis UINSU, Raih Rekor Muri Langkah Menuju UINSU Juara

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Setelah menyelesaikan dua masalah besar tersebut, UINSU di bawah Pimpinan Tgs. Prof. Dr. Saidurrahman, M.Ag mulai merumuskan tiga kebijakan besar yang disebut dengan tiga harga mati yang selanjutnya menjadi dasar bagi pembangunan UINSU juara di masa depan. Tiga kebijakan itu adalah, 1). Akreditasi. 2). Digitalisasi. 3). Internasionalisasi.

Pertama, Akreditasi. Kondisi objektif UINSU saat ini adalah, akreditasi Institusi berhasil menjadi B. Ada sejumlah Prodi yang sudah berhasil mencapai predikat A dan selebihnya masih B. Kebijakan akreditasi ini menuntut paling lama tiga mendatang, 85 % akreditasi Prodi harus mencapai predikat unggul (A) dan selebihnya Baik Sekali (B). Tantangan itu tentu tindakan mudah tetapi bukan tidak mungkin untuk diwujudkan. Beberapa langkah yang disiapkan untuk mencapai kondisi tersebut, Rektor telah menekankan penguatan Tridharma Perguruan Tinggi.

(1). Dari sisi pendidikan dan pengajaran, profesionalitas dosen harus ditingkatkan. Penggunaan tekhnologi digital-internet seperti e learning harus dimaksimalkan. Dan tidak kalah pentingnya dukungan sarana dan prasarana belajar dengan menggunakan peralatan modern.

(2).Dalam bidang penelitian, Rektor mendorong seluruh dosen UINSU untuk melakukan penelitian baik dengan memanfaatkan dana BOPTN ataupun dengan berkompetisi dana hibah. Tidak sampai disitu, setiap penelitian, karya tersebut harus di HAKI kan dan juga harus dipublikasikan. Sampai saat in, UINSU telah memilik sejumlah sertifkat HAKI. Dengan sejumlah buku yang berasal dari hasil penelitian. Lebih penting dari itu, beberapa artikel telah pula diterbitkan di dalam jurnal ilmiah Q1 ataupun yang terindeks sinta. Pada masa mendatang kontribusi UINSU dalam pengembangan ilmu pengetahuan akan terus ditingkatkan.

Satu hal yang membanggakan, dosen UINSU sangat produktif dalam melahirkan karya-karya ilmiah. Karya-karya tersebut telah diterbitkan oleh penerbit nasional yang sudah memiliki reputasi terbaiknya. Sampai saat ini –paling tidak 3 tahun terakhir- Dosen UINSU telah berhasil menerbitkan lebih kurang 200 judul buku, baik dalam bentuk buku ajar, buku referensi ataupun modul kuliah. Produktifitas dosen UINSU dan kepedulian UINSU dalam bidang literasi, maka pada tahun 2018, UINSU menerima penghargaan dari IKAPI sebagai Perguruan Tinggi perduli perbukuan. Penghargaan itu diserahkan dalam rangka Pekan Ilmiah dan Book Fair.

(3). Dalam hal pengabdian, UINSU mengembangkan model pengabdian masyarakat baik dalam bentuk KKN ataupun dalam penerapan tekhnologi tepat guna. Sebagai contoh, UINSU mengembangkan model akuntansi keuangan masjid yang dipakai di masjid baik di Medan, Binjai dan daerah lainnya. UINSU juga telah melakukan berbagai macam pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat. UINSU juga telah berhasil membangun tradisi kepedulian dengan masyarakat yang kurang mampu, miskin dan dhu’afa, melalui tebar hewan qurban yang setiap tahun mencapai angka 38 Ekor sapi. Pada tahun-tahun mendatang, UINSU telah memprogramkan untuk meningkatkan jangkauan pengabdiannya ke daerah terdalam. Diperkirakan tahun mendatang ditargetkan 50 -60 hewan qurban dapat dibagi dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kurang mampu.

Kedua, Dalam konteks digitalisasi, UINSU menerapkan kebijakan bahwa semua data yang berkaitan dengan Tridharma Perguruan Tinggi sudah harus dilakukan digitalisasi. Menyikapi hal ini, UINSU telah memiliki 31 aplikasi yang terintegrasi di semua unit. Aplikasi ini mencakup Sistem Akademik dan Kemahasiswaan, Sistem Kepegawaian, Sistem Keuangan dan Aset, Alumni Karier, Sistem Kuliah Kerja Online, Aplikasi Pusat Pengembangan Bisnis yang juga mampu meningkatkan semangat kewirausahaan civitas UINSU Medan. Agar digitalisasi berjalan baik, UIN menyediakan berbagai perangkat infrastruktur teknologi informasi seperti Data Center, jaringan Fiber Optic, WIFI dan tentunya dukungan bandwidth internet untuk semua gedung di lingkungan UINSU Medan.

Ketiga, Dalam Hal Internasionalisasi, UIN menerapkan kebijakan pentingnya membangun jaringan dan kerjasama dengan seluruh perguruan tinggi ternama di dunia. Terdapat beberapa negara yang saat ini sudah bekerjasama dengan UIN yaitu, Arab Saudi, Amerika, Eropa dan Asia. Tidaklah mengherankan dalam bentuk kerjasama dengan luar negeri, UINSU berada diperingkat nomor 2 di bawah UIN Jakarta. Di samping itu, dalam rangka internasionalisasi, UIN mengharuskan dosen-dosennya untuk dapat mempresentasekan penelitiannya di forum-forum internasional di luar negeri serta menerbitkan artikelnya di jurnal yang bereputasi internasional.

Selanjutnya untuk meningkatkan performa UINSU sebagai universitas Islam Negeri yang juara, maka UINSU harus menetapkan distingsinya sekaligus yang menjadi keunggulannya. Adapun distingsi UINSU adalah dalam bidang Pengembangan Ilmu Ekonomi Islam baik dari sisi teoritik ataupun praktik. Sampai di sini keberadaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam menjadi sangat penting dan niscaya. Keberhasilan UINSU menjadikan Ekonomi Islam sebagai keunggulan bukan saja terlihat dari akreditasi Prodi Ekonomi Islam yang berhasil meraih A, juga pengakuan yang diberikan oleh Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI).

UINSU telah mendapatkan dua penghargaan dari IAEI Pusat yaitu Sebagai Kampus Ekonomi Islam Terdepan (Silaknas, Jakarta 27-28 Juli 2017). Kedua, Piagam Penghargaan yang diberikan kepada Rektor UINSU Tgs. Prof. Saidurrahman, M. Ag sebagai Tokoh Pendidikan Ekonomi Islam Pengembangan Bea Siswa Zakat pada penghargaan IAEI Award tahun 2019 di Jakarta.

Di samping itu, dalam pengembangan praktik ekonomi Islam, UINSU telah menjadi rujukan dalam penerapan bea siswa zakat terhadap mahasiswa yang tidak mampu. Dalam waktu dua tahun, UINSU berhasil mengumpulkan dana zakat sebesar Rp. 3 Miliar dan membantu lebih kurang 1500 mahasiswa miskin dan tidak mampu. Saat ini UINSU juga mengembangkan dana wakaf sebagai sumber dana abadi umat dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia UINSU.

UINSU juga telah mencapai dua Rekor MURI yang sesungguhnya terjemahan dari kepedulian UINSU untuk menciptakan lulusan yang berkarakter, berintegritas, beriman dan berakhlak mulia. Adapun dua Rekor MURI tersebut adalah, Pada tahun 2018, UINSU menerima Piagam Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia dalam bidang Khatam Al-Qur’an oleh Mahasiswa Terbanyak.

Penghargaan ini diberikan pada tanggal 29 Agustus 2018. Penghargaan kedua oleh Museum Rekor Dunia Indonesia adalah, Mahasiswa Pewakif Terbanyak, yang diberikan pada tanggal 2 September 2019. Keduanya diserahkan pada acara Pengenalan Budaya Akademik Kampus.

Sebagai Universitas Islam Negeri yang kontribusinya diharapkan dalam pembangunan bangsa dan negara, terutama dalam upaya pencegahan radikalisasi, anti korupsi dan penguatan dan pengamalan Pancasila, UINSU juga telah membentuk beberapa lembaga.

Pertama, Pusat Kajain Strategis Deradikalisasi (PUKAT) UINSU. Lembaga ini berkiprah untuk menanamkan nilai-nilai toleransi (tasamuh), ukhuwah wathaniyyah dan insaniyyah yang diharapkan sebagai terjemahan dari Islam Rahmatan li al-alamin.

Kedua, Pusat Kajian Anti Korupsi (PUSAKO), yang bergerak dalam penanaman nilai-nilai integritas terhadap sivitas akademika UINSU.

Ketiga, Lembaga Kajian Pancasila dan Kebangsaan (LKPK-UINSU). Lembaga ini bertujuan untuk menggali nilai-nilai Pancasila dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Tidak kalah pentingnya, lembaga ini juga berkiprah dalam penguatan nasionalisme kebangsaan.

Keempat, Lembaga Kajian Kebangsaan dan Keummatan (LK3). Lembaga ini bergerak dalam mensosialisasikan nilai-nilai kehidupan bersama dalam bingkai NKRI.

Kelima, Lembaga Peace and Human Rights, yang konsisten menyebarkan nilai-nilai perdamaian dalam kehidupan bernegara.

Untuk menopang gerakan Deradikalisasi, Anti Korupsi, penguatan kebangsaan dan peneguhan perdamaian, UINSU telah menghadirkan banyak tokoh. Diantaranya adalah Bapak Abdullah Hahemahua, (Penasehat KPK), Dr. Irfan Idris (Direktur Pencegahan BNPT), Zulkifli Hasan (Ketua MPR), Mahfud MD (Ketua MK), M. Natsir (Menristek), Prof. Mark R. Woodward dari Arizona State University USA, Ibu Lili Pinta Uli Siregar ( Anggota KPK) dan masih banyak tokoh lainnya.

Khusus untuk penguatan deradikalisasi, anti korupsi dan anti narkotika ditingkat mahasiswa, pada penghujung tahun ini UINSU akan membentuk komunitas-komunitas mahasiswa yang bergiat dalam gerakan deradikalisasi, anti narkotik dan anti korupsi. Dengan hadirnya komunitas-komunitas ini diharapkan nilai-nilai kebangsaan, nasionalisme, dan perdamaian akan lebih membumi dan dapat diterapkan dalam kehidupan kampus. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini