Kurikulum Merdeka Sebagai Upaya Penggalian Minat dan Bakat Siswa

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

 

Oleh: Siti Alsa’adah

Kurikulum merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dengan konten pembelajaran yang optimal dengan bertujuan agar peserta didik memiliki waktu yang cukup untuk memahami materi. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam Pembangunan suau negara. Dalam konteks Indonesia, pemerinthan telah mengenalkan kurikulum Merdeka sebagai upaya untuk memberikan Pendidikan yang lebih yang relevan dan berfokus pada kebutuhan individu siswa.

Kurikulum merdeka memiliki karakter sebagai berikut :

1. Pengembangan soft skill dan karakter : pengembangan soft skills dan karakter melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila.
2. Fokus pada materi esensial : fokus pada materi esensial, relevan, dan mendalam sehingga ada waktu cukup untuk membangun kreativitas dan inovasi peserta didik dalam mencapai kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
3. Pola pembelajaran yang fleksibel : keleluasaan bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan masing-masing peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Hasil dari penelitian Programme for International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa 70% siswa berusia 15 tahun berada di bawah kompetensi minimum dalam memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. Skor PISA ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam sepuluh hingga lima belas tahun terakhir. Studi tersebut memperlihatkan adanya kesenjangan besar antarwilayah dan antarkelompok sosial-ekonomi dalam hal kualitas belajar. Hal ini diperparah dengan adanya pandemi COVID-19. Dalam upaya meretas permasalahan tersebut Kemendikbudristek melakukan penyederhanaan kurikulum untuk mencegah ketertinggalan pembelajar (learning loss) pada masa pandemi. Kurikulum ini diharapkan dapat menjadikan pendidikan di Indonesia menjadi lebih inklusif, kreatif, dan sesuai dengan minat.

Dalam kurikulum merdeka ini, guru memiliki keleluasaan untuk memilih media serta perangkat ajar, guna memberikan konsep pembelajaran yang adaptif dengan keadaan dan keinginan peserta didik. Dari beberapa tujuan utama kurikulum merdeka yang ingin dicapai oleh pemerintah didapati bahwa kurikulum ini pun berguna untuk memberikan otoritas kepada sekolah dan pemerintah daerah untuk mengelola sendiri pendidikan yang disesuaikan dengan keadaan.

Intrakurikuler merupakan salah satu prinsip dari kurikulum merdeka ini, yaitu suatu pembelajaran yang terdiferensiasi dengan begitu siswa dapat mendalami konsep dengan waktu yang sesuai berbasis pada kebutuhan dan guru pun diberikan kebebasan memilih perangkat ajar yang sesuai dengan karakteristik siswa.Selain intrakurikuler, ekstrakulikuler pun merupakan salah satu prinsip dari kurikulum merdeka yaitu suatu desain pembelajaran yang berbasiskan pada kebutuhan dan minat dari peserta didik serta sumber yang dimiliki oleh satuan pendidik.

Dengan kedua prinsip tersebut maka kurikulum merdeka diyakini mampu menjadi fasilitator dari minat dan bakat dari siswa, karena pada dasarnya kurikulum merdeka ini memiliki dasar yang berbasis pada kompetensi, pembelajaran yang fleksibel, dan penanaman karakter Pancasila. Oleh karenanya dalam mekanisme pembelajaran langkah awal yang harus dilakukan oleh tenaga pendidik ialah melakukan asesmen diagnostik yang merupakan asesmen awal untuk mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan, perkembangan, serta pencapaian dari pembelajaran. Asesmen ini umumnya dilaksanakan pada awal tahun pembelajaran, kemudian hasil asesmen akan digunakan sebagai dasar dalam menentukan perencanaan yang lebih lanjut.

Mengapa Kurikulum Merdeka ini diterapkan untuk mengganti kurikulum yang sebelumnya? Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai pemerintah melalui penerapan kurikulum ini, di antaranya yaitu sebagai berikut.

1. Membuat sekolah dan pemerintah daerah memiliki otoritas untuk mengelola sendiri pendidikan yang sesuai dengan kondisi di daerahnya masing-masing
2. Membentuk SDM yang berkualitas unggul dan berdaya saing tinggi
3. Menyiapkan bangsa untuk menghadapi tantangan global era revolusi 4.0
4. Menguatkan pendidikan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila
5. Menjadi kurikulum baru yang sejalan dengan tuntutan pendidikan abad ke-21
6. Meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia secara keseluruhan

Secara umum, struktur Kurikulum Merdeka Belajar didasari oleh tiga hal, yaitu berbasis kompetensi, pembelajaran yang fleksibel, serta karakter Pancasila. Selain itu, terdapat pula beberapa prinsip lain yang digunakan untuk pengembangan struktur Kurikulum Merdeka, yaitu sebagai berikut.

1. Struktur Minimum : Struktur kurikulum minimum ditetapkan oleh pemerintah pusat. Namun, satuan atau instansi pendidikan dapat mengembangkan program dan kegiatan sesuai dengan visi, misi, serta sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing instansi.

2. Otonomi : Kurikulum Merdeka Belajar memberi hak otonomi pada satuan pendidikan serta guru untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual

3. Sederhana : Struktur Kurikulum Merdeka Belajar dibuat sederhana, artinya perubahan dari kurikulum sebelumnya dibuat seminimal mungkin, namun tetap signifikan. Tujuan, arah perubahan, dan rancangannya pun dibuat dengan jelas agar mudah dipahami dan diterapkan.

4. Gotong Royong : Pengembangan kurikulum ini merupakan hasil kolaborasi dan gotong royong dari puluhan institusi, di antaranya yaitu Kementerian Agama, universitas, sekolah, dan lembaga pendidikan lainnya. Selain itu, untuk implementasinya pun juga didasarkan pada asas gotong royong karena satuan sekolah atau guru tidak bisa menerapkan kurikulum ini sendiri, namun harus bekerja sama dengan pihak lainnya yang terlibat, termasuk siswa dan orang tua.

- Advertisement -

Berita Terkini