Kurikulum Pendidikan Agama Islam Sebagai Pondasi Utuh dalam Menghadapi Tantangan Zaman

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

 

Oleh: Nadila

Kurikulum menjadi suatu hal sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan, baik di lembaga pendidikan formal maupun non formal. Kurikulum pun merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu sistem lembaga pendidikan. Maka bisa dikatakan, kurikulum berkaitan langsung dengan rencana dan pelaksanaan pendidikan baik dalam lingkup kelas, sekolah, daerah, wilayah maupun nasional. Tentunya kurikulum mengemban kedudukan yang sangat sentral dalam menentukan proses pendidikan. Dalam islam konsep kurikulum bermakna manhaj yaitu jalan terang yang dilalui oleh pendidik dan anak didiknya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mereka.

Pendidikan agama Islam merupakan upaya yang terencana untuk menyiapkan peserta didik ke arah yang lebih baik untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Oleh karena itu, adanya kurikulum PAI menjadi inti jalannya proses pembelajaran yang direncanakan sebelumnya, sehingga perlu adanya perbaikan terus-menerus untuk menempatkan posisi kurikulum tersebut sesuai jenjangnya.

Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab.

Mengingat pentingnya peran kurikulum dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan peserta didik nantinya, maka pengembangan kurikulum tidak bisa dikerjakan sembarangan. Akan tetapi harus berorentasi kepada tujuan yang jelas sehingga akan menghasilkan hasil yang baik dan sempurna. Untuk bisa merancang kurikulum yang demikian, guru harus memiliki peranan yang amat sentral. Oleh karena itu pula, kompetensi manajemen pengembangan kurikulum perlu dimiliki oleh setiap guru di samping kompetensi teori belajar.

Kata“Kurikulum” berasal dari kata Yunani yang semula digunakan dalam bidang olahraga yaitu, currere yang berarti jarak tempuh lari, yakni jarak yang harus ditempuh dalam kegiatan berlari mulai dari start hingga finish. Jarak dari startsampai finish ini kemudian yang disebut dengan currere.

Menurut Asep Saefudin berpendapat bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan pendidikan atau pembelajaran dan hasil pendidikan yang harus dicapai oleh siswa, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum itu sendiri.

Selain itu, E. Mulyasa mengatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standar, dan hasil belajar, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai hasil kompetensi dasar dan tujuan pendidikan.

Beberapa pendapat tersebut telah menggambarkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat kegiatan pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan sebagai landasan untuk tercapainya sebuah tujuan pendidikan yang diinginkan. Sedangkan pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agam Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qura’an dan Hadist, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman

Secara eksplisit, Pendidikan Islam menyiapkan para siswa memiliki keterampilan kemandirian, menghayati tugasnya, dan perannya menurut ajaran Islam dalam bermasyarakat. Secara umum, tujuan pendidikan Islam yaitu merealisasikan manusia yang bertakwa, beriman, dan berilmu. Untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi yang disebutkan dalam tujuan kurikulum PAI, maka isi materi kurikulum PAI didasarkan dan dikembangkan dari ketentuan-ketentuan yang di dalamnya dari dua unsur yaitu, Al-Qur’an dan Hadist.

Urgensi pentingnya kurikulum pendidikan Agama Islam (PAI) yang sesuai dengan perkembangan zaman terletak pada kemampuannya untuk relevan dengan nilai-nilai, konteks, dan tuntutan zaman modern. Jika kita lihat pada hai ini dimana zaman sudah berkembang pesat dengan segala kemajuan teknologinya, maka di haruskan untuk siswa dapat memahami kaitan dengan perkembangan zaman, sehingga mereka akan bisa ber inovasi dan ebih kreatif. Hal ini memungkinkan siswa memahami ajaran agama islam dengan cara yang sesuai dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Selain itu, kurikulum yang mengikuti perkembangan zaman dapat membantu siswa menghadapi tantangan dan isu kontemporer dengan landasan nilai agama yang kuat.

- Advertisement -

Berita Terkini