Hati-hati Pak Jokowi, Ular Beludak itu Akan Mematukmu!

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

 

Oleh: Kajitow Elkayeni

Masa terberat bagi presiden Jokowi ternyata bukan di waktu awal berkuasa. Dulu, tahun pertama pemerintahan Jokowi memang penuh hambatan.

Koalisi Merah Putih yang dikomando Prabowo telah menghambat kerja pemerintah. Karena unsur penting di DPR sudah dikapling oleh koalisinya Prabowo.

Waktu itu PDIP ditemani PKB, Nasdem dan dua partai kecil. Suara pemerintahan berumur muda itu digembosi di parlemen. Perlu waktu setahun setengah untuk membuat pemerintahan Jokowi stabil.

Prabowo dengan rasa sakit hatinya terus membuat kegaduhan dan sabotase. Ancaman impeachment terus disuarakan gerbong pendukungnya.

Tapi, koalisi gemuk Prabowo akhirnya bubar juga. Satu persatu partai politik ngiler dengan posisi menteri. Logistik jelas jauh lebih penting daripada merayakan kegagalan Prabowo di lapangan Hambalang setiap Agustus.

Pada pilpres berikutnya, barisan Jokowi semakin kuat. Prabowo hanya sekadar anak bawang yang jadi penggenap kemenangan Jokowi di pilpres 2019. Kabarnya, Prabowo bahkan harus dibujuk agar mau maju lagi. Bahkan sampai dibiayai.

Karena peluang Prabowo untuk kembali kalah sangat besar. Melawan Prabowo adalah jalan paling gampang bagi Jokowi untuk berkuasa lagi.

Sayangnya, kemenangan itu pula yang membuat Jokowi terlena. Langkah memasukkan Prabowo ke dalam kekuasaan awalnya dianggap baik. Dengan cita-cita rekonsiliasi.

Tapi faktanya, pembenci Jokowi tetap membencinya. Polarisasi dan fitnah yang disebarkan pendukung Prabowo itu abadi.

Niat untuk kembali memanfaatkan Prabowo sebagai boneka, justru menempatkan Jokowi pada posisi sulit. Karena pada dasarnya Prabowo tidak biasa menunduk pada orang lain.

Saat ini dia terpaksa merendahkan diri di hadapan Jokowi, karena berharap limpahan suara pendukung Jokowi. Hari ini Jokowi masih memegang kekuasan. Dan Prabowo perlu logistik dari Kemenhan.

Namun di waktu yang tepat, saat Jokowi bukan siapa-siapa lagi, Prabowo hampir pasti akan menanduknya.

Watak seseorang tidak bisa diubah dengan pencitraan di depan media. Prabowo tetaplah orang yang sama. Masih tantrum dan meledak-ledak. Masih suka main gampar dan lempar barang saat marah.

Dia terbiasa menempatkan orang di luar dirinya sebagai gedibal. Hidupnya dipenuhi dengan privilege dan keangkuhan kalangan elit.

Menjelang masa akhir jabatan Jokowi adalah saat paling menentukan, dalam sejarah kehidupan lelaki kurus yang tumbuh di bantaran Kali Anyar itu.

Dia bertaruh pada semua calon pemenang. Harapannya, siapapun yang menang nanti, dia titip pekerjaan yang belum selesai. Dan beberapa masalah yang hanya bisa diselesaikan oleh orang-orang yang berpihak padanya. Juga soal masa depan anak-anaknya.

Sikap Jokowi akhirnya terbelah. Dia terlihat ragu dan goyah. Beberapa skenario yang disusun rapi, malah balik menyerangnya. Para pendukung inti yang ada di luar kekuasaan, mulai mempertanyakan sikap ambigunya.

Kelompok intelektual, budayawan, influencer medsos dan orang-orang waras mulai curiga. Sesuatu telah terjadi di istana. Hawa jahat yang mempengaruhi niat jernih lelaki yang dulu dikenal sederhana itu.

Karena itulah permainan di MK tampak kusut. Upaya untuk meloloskan Gibran yang belum cukup umur terganjal konstitusi. Tapi masih juga diutak-atik sampai kini.

Sementara itu beberapa relawan gadungan sudah terlanjur menyusu pada Prabowo. Mereka rela menggadaikan nurani, hanya demi cuan dan posisi strategis.

Inilah titik berbahaya itu. Jika salah langkah, sejarah akan mencatat level Jokowi hanya sekadar seorang politisi, bukan negarawan.

Langkah Jokowi menarik Prabowo ke dalam kabinet seperti membesarkan ular beludak di bawah tempat tidur.

Hati-hati memilih kawan, Pak Jokowi. Saat masih berkuasa, semua orang tampak manis dan bersahabat. Tapi saat kekuasaan itu berakhir, watak asli mereka akan terlihat.

Ular beludak tak paham balas budi. Dia hanya kenal rasa lapar. Dia diam bukan karena telah jinak, tapi sedang menunggu saat yang tepat untuk mematuk.

- Advertisement -

Berita Terkini