Kembangkan Kemampuan Belajar Siswa Masa Kini dengan Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR) dan Artificial Intelegence (AI)

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

 

Oleh: Fenty Erdiyanti (Mahasiswa Magister Teknologi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta) dan Dr. Dirgantara Wicaksono, M. Pd (Dosen Magister Teknologi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta)

Pengembangan pendidikan di Tanah Air terus mengalami peningkatan. Pada era ini orientasi pendidikan mengarah pada keterampilan belajar peserta didik agar mampu berinovasi, terampil dalam menggunakan teknologi dan media informasi, serta sebagai upaya untuk menjamin kebertahanan hidup di masa yang akan datang dengan menggunakan keterampilan (life skill).

Pendidikan Abad 21 (21st Century Learning) diyakini sebagai tonggak lahirnya teknologi informasi dan komunikasi yang ditandai dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi computer dan teknologi seluler yang juga berdampak pada dunia pendidikan (Charles, 2015).

Tren jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Jika dibandingkan dengan tahun 2018, saat ini jumlah pengguna internet nasional sudah melonjak sebesar 54,25%.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi pengguna internet terbesar di dunia. Menurut laporan We Are Social, terdapat 204,7 juta pengguna internet di Tanah Air per Januari 2022.

Seiring dengan fenomena tersebut dalam dunia pendidikan telah memunculkan konsep mobile learning sebagai modus pembelajaran dengan memanfaatkan mobile devices sebagai media dalam pembelajaran.

Pada awal kemunculannya, sekitar tahun 2000an sifat teknologi m-learning masih sangat sederhana sejalan dengan sifat kesederhanaan teknologi seluler saat itu yang belum memiliki speed processor, wide memory dan high resolution pixels. Saat ini mobile learning sudah diintegrasikan dengan teknologi digital yang berbaisis realitas virtual seperti teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR) dan Artificial Intelegence (AI).

Melalui teknologi tersebut prinsip-prinsip pembelajaran fundamental tetap dapat dipenuhi seperti menghadirkan objek konkrit, komunikasi interaktif, kejelasan pesan pembelajaran, mampu menstimulasi siswa untuk mengeksplorasi pengetahuan serta memenuhi keingintahuan yang tinggi (curiosity) dalam belajar dan pastinya menyenangkan.

Setiap jenjang pendidikan mulai dari paling dini hingga tertinggi tentu saja ingin segera mumpuni dalam berteknologi demi mengikuti perkembangan zaman. Berbagai cara seperti dengan mengikuti seminar, pelatihan dan turut menjadi bagian dari platform pembelajaran yang menyajikan sejuta inovasi-inovasi terkini, mempermudah siapa saja yang ingin terus berkembang.

Semua itu ditempuh guna untuk memajukan dunia pendidikan khususnya dalam sistem digitalisasi yang diganderungi para siswa di abad 21. Mereka cenderung lebih menyukai hal-hal berbau digital, bahkan hampir sulit untuk bisa lepas dari itu.

Oleh karenanya, support system di dunia pendidikan beserta elemen setiap lapisan pemangku kepentingan dalam terwujudnya generasi yang mampu mengejar perkembangan zaman, harus mulai menerima, menjalankan dan bahkan mampu mengembangkan teknologi yang semakin mutakhir.

Tujuan dan Manfaat dari Penggunaan VR, AR dan AI dalam Pembelajaran

Seperti yang sudah banyak diketahui oleh kahalayak ramai, VR dan AR merupakan teknologi yang bersifat imersif, yang membuat penggunanya merasa nyata berada disebuah ruang virtual dan atau menghadirkan objek digital ke dunia nyata para penggunanya.

Bukankah sebuah hal yang mengasyikan jika menghadirkan ruang angkasa beserta tatanan tata surya juga bintang-bintang di dalam ruang kelas saat kegiatan belajar mengajar berlangsung? Jika saja Ibnu Al-Haitham yang disebut sebagai bapak optik telah menciptakan teknologi optik yang digunakan pada perangkat kamera pada akhir abad ke-10 M hingga awal abad ke-11 M, dan teknologi temuannya menginspirasi Rogen Bacon dan Kepler untuk menciptakan mikroskop dan teleskop.

Maka di era sekarang ini, dengan kemampuan teknologi, VR dan AR merupakan pilihan dari berbagai macam teknologi yang dikembangkan untuk mempermudah pembelajaran dalam konsep 3 dimensi dan diharapkan mampu menumbuhkan motivasi belajar bagi pembelajar yang biasa disebut gen alpha, yang lahir di tengah-tengah perkembangan digital.

Sedangkan berbicara mengenai AI, tentu yang terlintas dalam benak kita adalah kecerdasan yang dengan sengaja dibuat. Berpikir untuk menggunakan teknologi dengan bijaksana dan arif, maka akan datang pula manfaat yang positif. Karena seharusnya setiap terobosan teknologi yang terbentuk merupakan perwujudan dari luasnya ilmu pengetahuan.

Dengan adanya AI ini, seorang pengajar maupun pembelajar atau siapa saja akan sangat terbantu setiap kali dalam mencari kejelasan dari sebuah topik entah itu secara ilmiah maupun non ilmiah, cukup dengan memasukan keyword dari apa yang akan kita telusuri. Bagi siswa, AI dapat memberi bimbingan juga instruksi secara individual dan dapat berkomunikasi dalam penyajian materi berdasarkan pada kebutuhan, kemampuan hingga kemajuan siswa terkait pembelajaran yang sesuai baik dari segi konten dan metodenya.

Walaupun AI mampu menjawab semua jenis pertanyaan dari siapa saja, akan tetapi AI tetap tidak dapat menggantikan manusia, karena hanya manusia yang memiliki keterikatan batin juga hubungan sosial antara satu sama lain. Kecuali manusia itu sendiri tidak ingin memperbaiki dan mengembangkan SDM di zaman serba berkemajuan ini.

Semangat untuk dapat upgrade dan update diri merupakan faktor utama untuk mewujudkan cita-cita pendidikan. Perlu kita ingat konsep Trikon menurut Ki Hajar Dewantara yaitu kontinuitas, konvergensitas dan konsentrisitas.

Yang maksudnya adalah kita mampu melestarikan budaya adi luhung para pendahulu dengan tetap memberi ruang kepada budaya manca untuk saling berkolaborasi, dengan tujuan agar terciptanya budaya baru yang lebih bermakna.

Pengembangan pendidikan harus dilakukan secara berkesinambungan dan dapat dilakukan dengan cara mengambil dari berbagai sumber yang ada serta sesuai dengan kebutuhan dan karakter budaya.

Penerapan teknologi pendidikan berbasis AR, VR dan AI sangat sesuai dengan karakteristik siswa saat ini yang telah melek teknologi. Teknologi tersebut juga dapat mendukung pendekatan pembelajaran yang lebih kolaboratif, inspiratif, inovatif dan berbasis masalah. Dukungan dari berbagai pihak dalam hal pengembangan ini sangatlah diperlukan.

Pemerintah diharapkan bisa terus mendukung perluasan jangkauan internet ke seluruh pelosok negeri. Sebab, di era digital ini internet bisa sangat membantu masyarakat dalam mengakses segala informasi, baik untuk kepentingan dalam pengembangan bisnis, hiburan maupun edukasi.

- Advertisement -

Berita Terkini