Kunjungan Mahasiswa Universitas PGRI Sumatera Barat Prodi Pendidikan Sejarah ke Lobang Jepang Bukittinggi

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, OPINI – Lobang Jepang adalah Lobang peninggalan pada masa penjajahan Jepang yang berdiri pada tahun 1942 dan dibangun selama 2 tahun 8 bulan, yang membangun lobang Jepang ini bukanlah orang Bukittinggi melainkan orang Jawa, Kalimantan dan Sulawesi yang di jadikan Jepang sebagai pekerja paksa yang dinamakan (Romusha).

Kenapa bukan orang asli Bukittinggi ini yang membangun Lobang Jepang ? Karena tujuan nya untuk menjaga kerahasian orang Jepang tentang pembangunan Lobang Jepang tersebut,di bangun Lobang Jepang ini sebagai benteng pertahanan untuk mempersiapkan perang asia timur raya tetapi belum sempat digunakan.

Lobang Jepang ini memiliki 21 lorong yang saling berhubungan dan ada 44 simpang seperti labirin yang dibuat oleh orang Jepang dan fungsi dari lorong tersebut adalah lorong no 1 sebagai pintu masuk, lorong ke 2 ada 6 bagian yang di pakai sebagai gudang senjata oleh orang jepang atau ruang pembantaian bagi para pekerja paksa, dan ada 15 terowongan lagi 2 tempat bekas makan Romusha 12 ruang sedang Jepang dan 12 ruangan lagi sebagai tempat tidur dan istirahat tentara Jepang, 2 pintu pelarian tentara Jepang yang tembus ke jurang dan ke Ngarai Sianok, dilengkapi juga dengan penjara bawah tanah, namun ada juga dapur eksekusi.

Lobang Jepang ini pertama kali ditemukan oleh warga sekitar Nagari Sianok pada tahun 1946 dengan ditemukannya tulang kerangka manusia di setiap lorong penemuan masyarakat tersebut seperti tulang tulang dan benda benda seperti granat genggam, senapan, akar lipat dan samurai yang didapatkan tersebut di bawa ke Museum Nasional Jakarta sebagai peninggalan masa penjajahan Jepang di Kota Bukittinggi. “kutipan di atas berdasarkan informasi pemandu lobang jepang yang bernama Bapak Pul di Lobang Jepang, beberapa waktu lalu, Rabu 07 November 2022.”

Tujuan kami datang ke Lobang Jepang Bukittinggi sebagai salah satu materi dari perkuliahan kami tentang Sejarah Pergerakan dengan judul materi pendudukan Jepang di Bukittinggi, kami datang ke Bukittinggi dengan menggunakan Bus Pariwisata sebanyak 46 orang dan di dampingi oleh 2 Dosen Pengampu.

Disana kami banyak menemukan informasi dari bapak pemandu tentang masa pendudukan jepang tersebut seperti kapan didirikan Lobang Jepang dan siapa pelopor dalam pembuatan Lobang Jepang tersebut, waktu yang kami tempuh selama di dalam Lobang Jepang tersebut sekitar 45 menit, saat itu juga kami menemukan dokumentasi pada berjalan di dalam Lobang Jepang. Sebelum memasuki lobang jepang kata bapak pemandu memiliki pantangan yang harus kita patuhi.

Di tulis Oleh Dinda Nestya, Natasya Putri, Reza Indah Lestri, Metia Suciati

- Advertisement -

Berita Terkini