Memulihkan Kekuatan Kader HMI

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Opini – Rasa-rasanya tidak ada organisasi mahasiswa maupun organisasi kemasyarakatan lainnya yang memiliki kekuatan seperti HMI. Diakui atau tidak, HMI itu telah mengubah banyak hal dalam diri seorang kader. Coba saja lihat, lalu bandingkan, betapa HMI itu sebagai organisasi memliliki banyak sekali keistimewaan.

Mulai iklim pergaulannya yang egaliter antara senior dan yunior, terbuka, hangat, saling membantu dan suasana kekeluargaan sesama HMI yang aduhai indahnya.
Walau terkadang kita berbeda kepentingan, namun ketika bicara pentingnya kaderisasi; semua berada pada semangat yang sama.

Saya tidak tahu pasti, mengapa hal itu terjadi di tubuh HMI. Mungkin itulah anugerah terindah buat mahasiswa Muslim Indonesia.

Filosofi Himpunan

Dalam tubuh HMI, kita bisa melacak adanya varian pemikiran keislaman yang tumbuh dan berkembang secara harmonis dalam organisasi. Semua perbedaan mazhab dan cenderung fiqiyah itu sudah dinilai sebagai bukan persoalan yang merisaukan.

Walaupun demikian, HMI pernah mengalami benturan ideologis terutama terkait penerimaan asas tunggal Pancasila yang saat itu dipaksakan oleh rezim Orde Baru. Namun hal itu bisa diatasi oleh HMI dengan berbagai cara yang hingga kini masih tersisa.

Sesungguhnya saat ini keberadaan Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) oleh para penggagasnya sendiri sudah dinilai tidak lagi relevan.

Hal itu dikarenakan zaman telah berubah drastis dan ketidaksepakatan di masa lalu sudah tidak relevan untuk dipelihara hingga saat ini. Oleh karena itu, keinginan dan gagasan untuk menyatukan kembali MPO ke tubuh HMI adalah urgen adanya.

Silahkan dicari metode dan strateginya seperti apa. Faktanya para alumni HMP dan Dipo sudah menyatu dalam tubuh KAHMI. Itu artinya semakin memperkuat kesan bahwa MPO sudah tidak relevan. HMI sebagai organisasi mengandung makna himpunan.

Sebagai sebuah himpunan, sedianya kader HMI memang terlahir untuk menerima perbedaan yang nyata dalam masyarakat Indonesia. Himpunan mengandung makna bahwa setiap orang yang beraktivitas di HMI harus selalu siap menerima perbedaan yang ada. Sebagai sebuah himpunan sedianya memang harus siap menerima keragaman segala rupa. Himpunan tidak bisa dipaksakan sama; satu dengan yang lain.

Intelektualitas Pendobrak

Kekuatan intelektualitas dari kader HMI sejatinya adalah kekuatan yang dahsyat. Kekuatan tersebut bersifat laten dan dapat menjebol tertib hukum kolonial menjadi tertib hukum nasional. Kekuatan intelektualitas bisa menerobos kebekuan politik otoritarian menjadi politik demokrasi yang berkeadilan sosial.

Intelektualitas dapat mengubah zaman kegelapan menjadi zaman pencerahan di Eropa (aufklarung). Intelektualitas dapat mengubah Amerika dari jajahan Inggris dengan slogan America for the american ala Thomas Jefferson.

Intelektualitas dapat menyulap kejumudan berfikir kaum kafir Quraish menuju jalan tauhid yang otentik menuju Tuhannya.

Intelektualitas itu dapat mengubah cara berfikir penguasa dzalim menjadi pemimpin yang arif bijaksana. Pendek kata, semua keganjilan hidup dapat diperbaiki dengan pendekatan intelektual. Oleh karena itu, jika kader HMI tidak lagi memajukan intelektualitas sebagai modal utama kehidupan mereka maka sesungguhnya hal itu adalah kebodohan yang sangat besar. Sebab intelektualitas itu sesungguhnya telah menyatu pada diri kader HMI.

Jika hal dikerjakan, ditegakkan, dirawat pelihara, dikembangkan, maka.seluruh kader HMI akan menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan masyarakat luas.

Independensi Kader

Kader HMI dalam setiap jenjang kaderisasi, terutama pada basic training (LK 1), selalu mendapat materi tentang pentingnya independensi. Secara garis besar ada dua jenis independensi yang diajarkan kepada para kader HMI yang sedang mengikuti pelatihan kader HMI di seluruh Indonesia.

Pertama independensi etis. Independensi etis adalah sikap merdeka atau kemerdekaan seorang kader untuk mengambil sikap yang merdeka tanpa tekanan atau paksaan dari orang lain. Pilihan sikap ini adalah aesuatu yanh mahal dalam diri kader karena keberpihakan itu hanya mereka berikan kepada segala sesuatu yang tidak berlawanan dengan nilai nilai keimanan kepada Allah Swt, tidak bertentangan dengan etika sosial, peraturan negara serta adat istiadat kebudayaan setempat.

Independensi etis inilah yang sejatinya menjadi sumberp moral sekaligus prasyarat utama tegak dan berjalannya demokrasi dalam negara. Tanpa independensi etis ini maka praktik money politik yang mencintai uang di atas kebenaran, di atas moralitas dan kemaslahatan publik, kesantunan budaya, hanya akan membawa negara ini pada jurang kehancuran seperti yang hari hari ini kita saksikan sebagai bangsa.

Independensi ini adalah modalitas dasar seorang kader HMI yang tidak bisa ditawar-tawar. Ia harus dipegang erat-erat sedejat urat nadi mereka. Independensi etis inilah yang akan mengantarkan setiap kader HMI agar hidupnya memiliki marwah, kehormatan, derajad hidup yang mulia; baik di mata Allah maupun dihadapan manusia. Independensi etis ini berlaku sepanjang hidup seorang kader sejak kapanpun dan dimanapun.

Kedua, Independensi Organisatoris. Independensi ini bersifat formalis dan periodik. Independensi ini menyatakan dengan terang benderang, bahwa selama menjadi anggota HMI, setiap kader diwajibkan menjaga kemerdekaan organisasi, marwah organisasi untuk tidak dibawa-bawa oleh siapapun kepada siapa pun, demi menjaga kehormatan atau marwah organisasi.

Oleh : Fathorrahman Fadli
Finance Director PT Insan Cita Mandiri Sejahtera

Artikulli paraprak
Artikulli tjetër
- Advertisement -

Berita Terkini