Musyawarah yang Berbahagia

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Sebaiknya saya tegaskan dahulu bahwa tulisan ini saya perbuat untuk menyambut Musyawarah Cabang XXIV PC IMM Kota Medan Periode Amaliyah 2020-2021. Musyawarah Cabang yang merupakan musyawarah kepemimpinan sangat penting untuk dilaksanakan. Jelas bahwa setiap musyawarah kepemimpinan sangat dibutuhkan dalam usaha regenerasi kepemimpinan.

Namun, terlepas dari regenerasi, evaluasi dan proyeksi narasi (apa yang mau digagas di tahun berikutnya). Inti dari musyawarah itu adalah resolusi dan reformasi gerakan. Tentang bagaimana kritik kepemimpinan saat ini, silahkan kawan-kawan membangun narasi masing-masing.

Tapi sebenarnya yang kita butuhkan secara mendesak adalah resolusi dan reformasi gerakan. Reformasi gerakan merupakan suatu gerakan yang menghendaki adanya perubahan kehidupan. Terlebih bahwa di dalam Nilai Dasar Ikatan yang diputuskan dalam Muktamar VII IMM tahun 1992 di Purwokerto ditegaskan bahwa IMM adalah gerakan mahasiswa yang bergerak pada tiga bidang yaitu bidang keagamaan, kemahasiswaan dan kemasyarakatan. Maka dalam hal reformasi gerakan, kita menghendaki adanya perubahan kehidupan dalam hal beragama, bermahasiswa juga bermasyarakat.

Dalam hal musyawarah setidaknya ada empat nilai praktis yang bisa kita implikasikan nanti. Yaitu menghindari aksi walk out dalam musyawarah, menghargai hasil musyawarah dengan ikut serta dalam musyawarah dan pemilihan, tidak memaksakan kehendak kita pada orang lain, dan yang terakhir menghormati dan menghargai pendapat orang lain. Setidaknya empat nilai praktis inilah yang harus kita amalkan saat bermusyawarah nanti sebagai kader yang bijaksana.

Dan yang paling utama tidak melakukan aksi walk out dengan meninggalkan ruangan rapat atau persidangan atas kehendak sendiri karena tidak setuju atau menolak pembahasan atau hasil sidang. Karena meninggalkan sidang bukanlah sikap terhormat bahkan bukan sikap bertanggung jawab hanya karena sudah tahu pasti kalah jumlah suara. Meninggalkan ruang sidang tidak mempengaruhi keputusan politik yang diambil dalam sidang pleno. Dengan bertahan di dalam ruang sidang lebih gagah daripada meninggalkan ruangan sidang.

Seharusnya kader IMM Kota Medan tidak hanya berfokus pada jabatan ketua umum saja, tetapi konsolidasi yang dilakukan adalah berupa konsolidasi format kepemimpinan. Mengingat di IMM tidak hanya berbicara mengenai ketua umum melainkan seluruh format yang ada juga merupakan pemimpin di IMM, Kullukum ra’in wa kullukum mas’ulun an ra’iyyatiha, setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai tanggung jawab atas kepemimpinan kalian.

Selain itu, konsolidasi yang dilakukan juga berupa konsep narasi atau program yang jelas. Hal ini menjadi penting agar kemudian bagi seluruh warga IMM Kota Medan yang hendak maju kedalam proses mencapai jabatan tidak hanya ambisius semata melainkan dengan motivasi yang jelas.

Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang spesifiknya adalah anggun dalam moral, unggul dalam intelektual. Tentu dalam proses musyawarah nanti kita berharap bahwa kader IMM Kota Medan akan tampil dengan sangat kritis yang berintelektual sehingga mampu beradu gagasan namun tetap santun dan tetap anggun dalam moral. Sehingga dalam momentum musyawarah ini akan lahir para pimpinan progresif dan kolaboratif dengan gagasan baru dalam kepemimpinan kedepannya.

Bagi saya organisasi itu prinsip, komitmen itu penting. Kedewasaan seseorang dalam berorganisasi itu dilihat dari bagaimana penegasan dia dalam memilih, menentukan, dan memutuskan. Dalam politik itu kita tidak bisa warna-warni ataupun abu-abu. Jiwa kesatria itu, jika ia berdiri pada satu perahu bukan dua bahkan lebih.

Pada momentum Mustawarah Cabang XXIV PC IMM Kota Medan, mengambil tema “merawat keberangaman untuk mewujudkan kepemimpnan IMM Kota Medan yang progresif dan kolaboratif”. Keinginan untuk mewujudkan pemimpin yang progresif dan kolaboratif untuk kepemimpinan kedepannya adalah tujuan pada momentum tahun ini, semoga memang demikian.

Dalam menjelang musyawarah kepemimpinan tentu kita berharap agar demokrasi sesungguhnya benar-benar terealisasi dengan baik tanpa adanya indikasi kecurangan. Tentu kita berharap agar tidak ada terjadi pemaksaan kehendak dalam memilih, menentukan juga memutuskan apalagi sampai ada terjadi indikasi pengancaman. Kita berharap bisa benar-benar adil dan menolak penindasan atas ketidakadilan, semoga bisa demikian.

Oleh : Harry Pratama Putra Siregar S.I.Kom
Kader IMM Kota Medan

Artikulli paraprak
Artikulli tjetër
- Advertisement -

Berita Terkini