Supertim

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Era baru telah tiba, orang menyebutnya sebagai era inovasi generasi kelima 5G, bahkan di sebagian negara maju telah memasuki inovasi generasi keenam 6G dan generasi ketujuh 7G.

Inovasi generasi kelima 5G ditandai dengan sinergi dan kolaborasi dengan satu prinsip penting dan utama adalah bukan yang besar, bukan yang kuat tetapi siapa yang cepat yang akan memenangkan pertarungan dan kompetisi.

Apa yang Dibutuhkan

Untuk mencapai kecepatan yang terukur dalam mewujudkan mimpi, cita-cita dan tujuan memenangkan era baru ini dibutuhkan: Pertama, seperangkat alat dan teknologi yang canggih. Revolusi Industri 4.0 dan Sistem Informasi Manajemen yang didukung oleh Big Data dan Artificial Intelligence menjadi jawabannya.

Kedua, dibutuhkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan kompeten. Dengan keunggulan dan kompetensi ini setiap individu mampu menggunakan seluruh perangkat, alat dan teknologi serta memiliki kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standardisasi yang diharapkan (Badan Nasional Sertifikasi Profesi, 2014).

Dua prasyarat itu tidak memiliki output, outcome, tidak memiliki impact tidak memberi benefit, tidak bermakna dan tidak berguna bila tidak ditopang oleh sumber daya manusia yang mampu bersinergi dan berkolaborasi.

Berubah atau Punah

Pilihan bagi setiap individu dan organisasi di masa sekarang ini dan di masa yang akan datang adalah sinergi dan kolaborasi.

Meskipun sinergi dan kolaborasi yang dalam bahasa sederhananya adalah kerjasama itu sulit tetapi tidak satupun individu atau organisasi yang bisa eksis tanpa kerjasama, bahkan terancam punah.

Keterbukaan informasi, digitalisasi dan praktik Sistem Informasi Manajemen di semua aspek kehidupan individu di sektor publik dan privat tidak bisa terelakkan lagi.

GoJek, Grab, Tokopedia, Bukalapak, Facebook, YouTube, instagram, Twitter untuk berbagai digitalisasi di sektor jasa dan media sosial, berbagai aplikasi pembayaran dan financial technology adalah beberapa contoh tentang kerjasama, sinergi dan kolaborasi semua stakeholders dan shareholders.

Organisasi publik dan private yang masih memiliki ego sektoral, individu yang unggul dan kompeten tetapi tidak memiliki kemampuan bekerjasama, tidak mampu bersinergi dan berkolaborasi sudah dipastikan akan tertinggal, digilas oleh waktu dan zaman.

Literasi Era Pandemi

Menyadari situasi dan realitas betapa inovasi (niscaya pada perubahan), kreasi, sinergi dan kolaborasi menjadi suatu kalimat kunci menghadapi era saat ini termasuk untuk mampu menang dan bisa berdamai dengan Pandemi COVID-19, maka dibutuhkan supertim bukan superman untuk mengatasi semua yang sedang kita hadapi.

Seluruh tim, stakeholder, shareholder, negara (pemerintah), masyarakat dan privat sector musti bekerjasama, sama-sama bekerja, bersinergi dan berkolaborasi untuk mengatasi semua problem dan permasalahan yang dihadapi.

Literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi financial, literasi digital dan literasi budaya menjadi kerja-kerja kolaborasi yang mesti terus disosialisasikan dan ditanamkan kepada semua warga bangsa.

Penutup

Era baru saat ini yang kita perlukan memang bukan sekedar sumberdaya yang mampu, unggul dan kompeten, bukan Superman tetapi Supertim.

Dengan lahirnya supertim di berbagai sektor dan sendi kehidupan kita bisa (We Can) untuk mewujudkan Indonesia yang makin maju, modern dan sejahtera. [WT, 19/11/2021]

Oleh: Wahyu Triono K.S.
Dosen Administrasi Publik FISIP Universitas Nasional dan Tutor FHISIP Universitas Terbuka

Artikulli paraprak
Artikulli tjetër
- Advertisement -

Berita Terkini