Cinta Hanya Bisa Digantikan Cinta

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – “Cinta hanya dapat tergantikan oleh “Cinta” yang lain”. Demikianlah, jika di suatu negeri rakyatnya berkurang kecintaannya kepada negerinya, bisa jadi karena pembesar di negeri itu lebih mencintai negeri yang lain daripada negerinya sendiri. Hal itu menyebabkan timbulnya rasa cemburu dikalangan rakyatnya, sehingga mereka berkata “lihatlah, negeri mereka sangat baik, karena dikelola oleh penguasa yang bijaksana”.

Jika perasaan cemburu dari rakyat ini diabaikan oleh penguasa di negeri itu, dikarenakan penguasa itu sudah tidak cinta kepada negerinya, tidak cinta kepada rakyatnya dengan segala kreatifitas yang dihasilkan oleh bangsanya, maka rasa cemburu itu dengan segera berubah menjadi benci. Dan jika rakyat benci kepada pemerintahan di negerinya, ia akan memuji pemerintahan di negeri lain. Yang lambat atau cepat, pasti akan membuat mereka cinta kepada negeri lain itu, dan menggantikan kecintaannya terhadap negerinya sendiri.

Perumpamaan di atas dapat juga digunakan dalam hal cinta seseorang kepada orang lain. Pun juga bisa digunakan dalam mengukur kecintaan seseorang kepada agamanya atau Tuhannya.

Jika seseorang merasakan bahwa kekasihnya tidak lagi mencintainya, pahamilah bahwa kekasihnya itu, telah menemukan cinta yang lain.

Hal ini karena Allah SWT tidak menciptakan dua hati dalam dada manusia. Allah masing-masing hanya memberinya satu hati saja. Sebagaimana firman-Nya:

مَا جَعَلَ اللّٰهُ لِرَجُلٍ مِّنْ قَلْبَيْنِ فِيْ جَوْف

mā ja‘alallāhu lirajulim min qalbaini fī jaufih,

“Allah tidak menjadikan bagi seseorang dua hati dalam rongga (dada) nya. ” Q.S Al-Ahzab [33] : 4

Oleh sebab itu, kecintaan kepada negeri mestilah dicontohkan oleh para penguasa di negeri itu, jika tidak ingin menimbulkan kecemburuan kepada rakyatnya. Dengan lebih mengutamakan rakyatnya, produk hasil kerja keras dari rakyatnya dalam mencintai negerinya.

Namun yang terpenting diketahui, bahwa hati itu ditempatkan dalam diri manusia, agar hanya mencintai-Nya saja. Sebab itu, waspadalah dengan kecemburuan-Nya.

Oleh : Hasanuddin
Ketua Umum PB HMI 2003-2005

- Advertisement -

Berita Terkini