Cegah Stunting dengan Cinta

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Stunting masih menjadi persoalan utama di bidang Kesehatan. Dimana Indonesia termasuk 10 Negara dengan penduduk terpendek di dunia. Bahkan Tahun 2022 dari Survey SSGI Kabupaten Langkat tercatat memiliki 31,5 % Balita Stunting.

Menanggapi persoalan stunting ternyata bukan semata-mata soal pemberian Nutrisi, namun lebih dari itu, juga menyangkut soal Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), masalah sosial ekonomi, Sumber daya manusia dan juga pendidikan.

Misalnya saja, Balita yang lahir dengan keadaan baik, dalam artian tidak mengalami stunting, dimasa pertumbuhannya bisa mengalami stunting akibat kurang gizi terus menerus. Namun bicara soal gizi, bukan sebatas apa yang dia makan. Namun perlu dikaji lebih dalam, “mengapa seorang anak bisa mengalami kurang gizi terus menerus sehingga mengalami stunting, walaupun mungkin saat lahir sehat dan normal saja???”

Mungkin sebagian orang tua tidak serta merta menerima jika Balitanya dikatakan stunting. Karena merasa sudah merawatnya dan mengasuhnya, memberi makan dengan sebaik-baiknya. Namun ternyata banyak kemungkinan yang bisa terjadi dalam menyebabkan terjadinya stunting.

Ya, mungkin lingkungan disekitarnya kurang bersih, atau jamban yang dimiliki belum memadai syarat kesehatan, atau sumber air yang digunakan tidak memenuhi syarat kesehatan untuk dikonsumsi, sehingga Nutrisi yang dimakan oleh si Balita sudah tercemar oleh kuman atau bakteri yang membuatnya sering sakit dan terganggu pertumbuhannya, atau mungkin Balita diberikan makanan tambahan terlalu dini (kurang dari 6 bulan), sehingga dapat mengganggu penyerapan makanan di dalam pencernaannya, mungkin tidak mendapatkan ASI eksklusif, sehingga daya tahan tubuh Balita kurang kuat dan mudah sakit, atau malah tidak diberi ASI sama sekali dengan berbagai alasan, atau makanan yang dimakan memang tidak mencukupi kebutuhan si Balita karena memang kurang mau makan.

Nah, dari sini kita mulai dapat membuat kerangka berpikir bahwa faktor ekonomi dan pendidikan orang tua juga sangat penting untuk mencegah Balita jatuh pada kondisi Stunting.

Pemerintah sudah melakukan inovasi-inovasi untuk pencegahan Stunting. Salah satu Program perbaikan gizi Ibu Hamil dengan pemberian PMT dan tablet tambah darah untuk Ibu hamil, kemudian dilanjut dengan pemberian PMT pada Balita, pemberian tablet tambah darah pada remaja putri di sekolah. Dan masih banyak lagi dari sektor lainnya.

Mengingat pendidikan juga berpengaruh pada pola asuh bagi bayi selama 1000 hari Pertama kehidupan (periode Emas) maka, Kapan Ibu dan Ayah mendapat pendidikan mengenai informasi yang penting ini? Jawabnya ada di Kelas Ibu. maka sebaiknya, saat kelas Ibu, suami juga ikut supaya bisa sama-sama belajar.

Di kelas ibu yang saya laksanakan, selain materi umum untuk ibu hamil, saya juga membekali Ibu hamil dengan relaksasi hypnotherapy. Yang saya namakan dengan “Prenatal Hypnosis”. Di dalamnya akan dibahas hal-hal yang membuat ibu dapat menjalani kehamilan dengan nyaman dan dapat melahirkan dengan normal, spontan, sehat dan mudah, bahkan minim rasa nyeri.

Saya juga membekali ibu hamil bagaimana caranya mendidik anak sejak dalam kandungan, mengirimkan energi kesehatan, energy cinta bertubi-tubi kepada janin didalam kandungan, yang pada fase ini harapan kita adalah agar janin dalam kandungan dapat merasakan cinta dan kasih sayang kedua orang tuanya, merasa diharapkan kelahirannya dengan sehat sentausa, dan akibat baiknya akan mendukung pertumbuhan bayi sesuai yang diharapkan.

Maka. Menurut saya tidak berlebihan jika kelas Ibu yang saya laksanakan bisa menjadi salah satu solusi yang direkomendasikan untuk pencegahan stunting sejak dini.

Jika anda butuh konsultasi bisa langsung kunjungi Website https://mol-office.com/.

Oleh : Maulida Hanim
Bidan, Trainer dan Therapist Berbasis Cinta

- Advertisement -

Berita Terkini