Rupiah Melemah Terhadap US Dolar, Pengendalian Harga Pangan Kian Sulit

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Harga sejumlah kebutuhan pokok di wilayah Sumut pada perdagangan akhir pekan ini terpantau stabil. Dimana harga cabai merah dan cabai rawit yang terlihat berfluktuasi dalam rentang harga yang cukup lebar. Dimana untuk kota Medan harga cabai merah di kota Medan naik dari 27 ribu menjadi 28.800 per Kg saat ini. Meksipun kalau dilihat Sumut secara keseluruhan, cabai merahnya justru rata rata turun dari 31.450 menjadi 30.500 per Kg.

Hal itu dikatakan Pengamat Ekonomi Gunawan Benjamin, di Medan, Jumat (4/11/2022).

Sementara itu, sambungnya, untuk harga cabai rawit di kota Medan juga terpantau naik di akhir pekan ini dari posisi 26.200 menjadi 27.350 per Kg nya. Dan terbalik untuk rata-rata di wilayah Sumut yang harga cabai rawitnya turun dari posisi 29.850 menjadi 29.100 per Kg nya. Selebihnya untuk komoditas pangan di wilayah Sumut terpantau stabil, kalaupun ada fluktuasi angkanya sangat tipis sekali.

“Saya melihat bahwa di November ini berpeluang untuk mencetak inflasi yang kurang dari 0.23%. Angka tersebut sudah mempertimbangkan kenaikan harga solar non subsidi yang sudah dinaikkan harganya oleh Pertamina belakangan ini. Sementara itu, pelemahan mata uang rupiah memang berpeluang menjadi pemicu lonjakan inflasi,” kata Benjamin.

Sampai saat ini, sambungnya, dampak pelemahan Rupiah belum begitu dirasakan. Saat rupiah melemah memang pada dasarnya berpeluang memicu terjadi kenaikan pada komoditas pangan tertentu seperti bawang putih, daging sapi, kedelai, tepung, dan sejumlah kebutuhan pangan yang didatangkan dengan cara diimpor.

“Akan tetapi pelamahan rupiah juga baru terlihat tinggi dalam 2 pekan belakangan ini. Belum tentu disaat rupiah melemah tersebut ada aktifitas impor bahan pangan. Namun jika Rupiah melemah untuk waktu yang lebih lama. Maka peluang sejumlah harga bahan makanan tertentu mengalami kenaikan sangat terbuka. Dan sejauh ini mata uang rupiah telah melemah di atas level 15.700 per US Dolar,” ujarnya.

Meski demikian, Benjamin masih optimis kalau Sumut maupun nasional di bulan November ini akan membukukan inflasi yang masih terkendali, bahkan setidaknya hingga tutup akhir tahun. Bayang bayang pelemahan Rupiah memang cukup meresahkan dalam pengendalian harga pangan belakangan ini. Karena pelemahan rupiah juga cukup potensial menggiring kenaikan sejumlah produk olahan makanan seperti roti, mie instan, susu, tahu, tempe dan banyak lagi tentunya.

“Dampak dari kebijakan menaikkan besaran bunga acuan Bank Sentral AS telah memberikan pukulan pada pelemahan mata uang di banyak Negara. Sehingga pengendalian inflasi menjadi lebih sulit karenanya. Tanpa terkecuali untuk wilayah Indonesia termasuk Sumatera Utara,” kata Benjamin mengakhiri. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini