Mengenal Advokasi “Nafas Banua” Wynanda Ramadhini, RU 1 Putri Pariwisata Kalimantan Selatan 2022

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, KALSEL – Masa pandemi Covid-19, sangat berdampak pada sektor pariwisata di Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan. Banyak destinasi wisata yang terbengkalai, akibat minimnya pengunjung dan kurangnya pengelolaan oleh pihak terkait.

Saat ini, Wynanda Ramadhini yang akrab dipanggil Wynda, RU 1 Putri Pariwisata Kalimantan Selatan 2022, sedang berfokus pada kegiatan yang diberi nama dengan “Nafas Banua”. Kegiatan tersebut bertujuan untuk membangkitkan kembali destinasi wisata yang ada di Kalimantan Selatan pasca pandemi.

“Misi tersebut sudah saya sampaikan dalam rapat program kerja Putra Putri Pariwisata Kalimantan Selatan yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan,” katanya kepada wartawan, Senin (27/06/2022).

Dalam kegiatan advokasi ini, Wynda dan Putra Putri Pariwisata Kalsel lainnya akan mengunjungi beberapa destinasi wisata yang ada di Kalimantan Selatan secara bertahap dan terjadwal.

“Tidak lupa pula pada kegiatan tersebut kami akan melibatkan masyarakat dan pokdarwis, dalam memperkenalkan secara efektif dan mengulik lebih luas lagi pengetahuan mengenai wisata tersebut. Tidak hanya wisata alam, kami juga akan mengajak masyarakat untuk lebih peka terhadap potensi yang ada di daerahnya masing-masing seperti memasarkan UMKM dan kuliner khas daerah,” ucap pemilik akun instagram @wyndarmdn.

Wynanda Ramadhini, RU 1 Putri Pariwisata Kalimantan Selatan 2022
Wynanda Ramadhini, RU 1 Putri Pariwisata Kalimantan Selatan 2022

Salah satu yang paling gencar dilakukan oleh putri pasangan bapak Hery Suprianto dan ibu Sri Rezeki adalah memberi pengetahuan kepada publik melalui sosial media, mengingat dijaman sekarang hampir seluruh masyarakat aktif dalam menggunakan sosial media, sehingga komunikasi tidak lagi terhalang ruang dan waktu.

“Budaya dan pariwisata di Kalimantan Selatan harus dilestarikan dan diperkenalkan sejak dini, khususnya kepada pelajar yang menjadi dasar pembelajaran di sekolah. Diharapkan masyarakat dapat melestarikan budaya khas Kalsel secara turun-temurun dan diterapkan. Meskipun zaman sudah modern, tapi tidak mengurangi jati diri kebudayaan sendiri,” tutur gadis kelahiran Marabahan, 24 September 1999.

Menurut Wynda yang bekerja sebagai Staff Keuangan RS Khusus Bedah Banjarmasin, masyarakat juga harus lebih peka terhadap potensi wisata dan kelestarian lingkungan sekitar, guna membantu tetap terjaganya keindahan dan kebersihan pada sektor pariwisata. Tidak lupa untuk menerapkan protokol kesehatan agar wisatawan yang berkunjung tidak perlu khawatir akan penyebaran virus.

“Adapula yang harus masyarakat ketahui mengenai wisata alam yaitu Geopark. Geopark merupakan warisan geologi yang berisi edukasi 3 diversity yaitu Geosite, Biosite dan Culture Site. Geopark sebagai magnet wisata harus melibatkan peran masyarakat dalam memelihara dan menjaga keunikan bebatuan tanpa merusak alam,” papar gadis cantik yang hobinya travelling, menari, dan bernyanyi.

Secara khusus dirinya mengajak, sebagai generasi muda sudah seharusnya kita bangga akan kekayaan alam serta mempelajari dan mendalami budaya Kalimantan Selatan. Turut melestarikan budaya sebagai bentuk Nasionalisme kepada Tanah Air.

“Generasi muda sebagai agen perubahan menjadi generasi pembaharu ke arah yang lebih baik, menginspirasi dan berinovasi. Mulai dari berpikir, memulai dari hal kecil, dan bertindak secara nyata,” tandasnya dengan penuh semangat.

- Advertisement -

Berita Terkini