IDI Ingatkan Prokes Sebab Antibodi Muncul Usai Suntikan Vaksin

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih mengingatkan agar penerima vaksin Covid-19 tetap berhati-hati melakukan pencegahan.

“Jangan mentang-mentang sudah divaksin kemudian loss. Jangan-jangan kita tidak hati-hati, belum suntik kedua sudah kena infeksi atau belum terbentuk antibodi kena infeksi duluan,” kata Faqih dalam diskusi Perspektif Indonesia, Sabtu, 16 Januari 2021.

Faqih mengatakan, dari uji klinis, vaksin Covid-19 Sinovac dapat membentuk antibodi dengan baik maksimal setelah 3 bulan. Ia menceritakan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menjadi relawan uji klinis fase 3 vaksin buatan Sinovac memiliki titer antibodi mencapai 98 persen setelah 3 bulan disuntik.

“Jadi untuk yakin mencapai perlindungan maksimal dengan tinggi antibodi itu kalau dari penelitian itu di angka 3 bulan,” katanya.

Faqih menjelaskan perlu dua kali penyuntikan vaksin Covid-19 Sinovac untuk memunculkan antibodi. Sehingga, penerima vaksin harus menjalani penyuntikan kedua kalinya dalam waktu 14 hari setelah penyuntikan pertama.

Agar upaya perlindungan vaksin Covid-19 maksimal, Daeng mengingatkan agar tetap patuh protokol kesehatan. “Vaksin tidak ada 100 persen melindungi, sehingga karena ini sama-sama sebuah ikhtiar untuk melakukan pencegahan supaya paripurna, pencegahannya itu ditambah masker, cuci tangan, menghindari kerumunan harus dilakukan,” kata Ketua PB IDI.

Sumber : TEMPO.CO

- Advertisement -

Berita Terkini