Belum Menikah dan Lelahnya Hidup di Usia Menjelang Kepala Tiga

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Lelaki mana yang tak menginginkan untuk memiliki pasangan, bahkan orang gila sekalipun mereka tetap dibekali berahi oleh Tuhan untuk menyalurkan nafsu manusiawinya terhadap lawan jenis.

Di umur yang mendekati kepala tiga kehidupan kadang semakin terasa berat dan menyakitkan, tuntutan-tuntutan dan kegelisan seolah tak henti menghampiri, faktor pekerjaan, faktor keluarga, atau bahkan faktor pendidikan bisa jadi penghalang untuk bisa melakukan sebuah pernikahan.

Di usia yang semakin dewasa kadang kita malas untuk melakukan pendekatan dengan drama-dramanya, kita sudah bukan anak ABG yang mengandalkan gombalan dan bualan agar lawan jenis tertarik. Zaman sudah berubah, atau bisa jadi pola pikir kita yang memang berubah. Ketika di masa lalu cukup dengan modal motor keren kita bisa bebas mendekati dan memacari wanita mana pun yang tertarik pada kita.

Sekarang, faktor itu sudah tidak jadi jaminan bahwa ia akan tertarik pada kita. Mereka yang sudah dewasa lebih melihat kemapanan, ketampanan, dan berapa pengahsilan yang didapatkan. Kita seolah dipaksa untuk menjadi manusia kaya raya agar mudah mendapatkan hati ia yang kita damba. Mengajaknya ke pelaminan, punya keturuan, hidup bahagia, menua dan meninggal dunia. Semua tampak sederhana di dalam kata-kata dan rencana.

Namun, pada kenyataan semua tak semudah seperti yang dibayangkan. Banyak faktor krusial lain yang terasa rumit, karena pernikahan ialah perjalanan panjang. Bukan sekadar menyalurkan birahi lantas pergi, manusia bukan ayam.

Di usia kepala tiga dan belum menikah, bising telinga sudah menjadi hal biasa. Ketika mereka yang ditemui tak henti-henti bertanya “kapan?” tanpa menyediakan seseorang yang bisa kita nikahi. Makin lama kadang pertanyaan seperti begitu melukai dan menyakitkan. Ketika pujaan hati yang kita impikan belum juga kelihatan, atau mungkin dia belum dilahirkan.

Percayalah, sebelum bertanya “kapan?” sebaiknya siapkan juga lawan jenis untuk diberikan ketika yang ditanya menjawab “belum punya calon” karena yang bertanya tak pernah tahu sekuat apa usaha ia yang ditanya tetapi masih menemui jalan buntuk, sepedih apa ia berusaha dan belum ada yang mau menerima.

Semoga kalian yang belum menikah dijauhkan dari mereka yang seenaknya bertanya “kapan?” karena sungguh bagi beberapa orang, pertanyaan itu sangat menyakitkan.

2021

Penulis : Dede Humaedi

- Advertisement -

Berita Terkini