Komunis Tiongkok : Sumber Persoalan Global

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Jika persoalan global kita inventarisir berdasarkan kegentingan isyu yang menyertainya, maka terdapat lima permasalahan utama yang menduduki peringkat teratas.

Pertama, permasalahan Hak Asasi Manusia. Isyu ini secara global masih menempatkan Tiongkok paling teratas dari negara yang paling tidak care dengan persoalan HAM. Mulai dari penindasan terhadap etnis Uighur, penindasan terhadap pengikut sekte Palun Gong, dan penindasan terhadap hak-hak kedaulatan rakyat Tibet.

Untuk yang terakhir, bahkan pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama, masih belum juga dapat kembali ke negerinya dan masih mengasingkan diri di luar negeri. Kedua, untuk Isyu perubahan Iklim. Negeri Komunis Tiongkok adalah penghasil emisi rumah kaca terbesar di dunia dengan presentase mencapai 33 persen dari total emisi karbon dunia.

Ketiga, dalam hal demokrasi dan kebebasan menyampaikan pendapat. Negeri Komunis Tiongkok masih merupakan negeri yang paling tidak ramah terhadap para aktifis dalam menyuarakan pendapat. Situasi di Hongkong, terutama pasca pemberlakukan UU baru atas Hongkong, ratusan aktifis pro demokrasi yang dinyatakan hilang, diduga diculik oleh otoritas Komunis Tiongkok.

Keempat, dalam hal kejahatan transnasional, seperti kejahatan cyber, pencurian data inteligen, baik untuk keperluan politik, ekonomi maupun bagi pengembangan industri modern, orang-orang yang bekerja untuk Komunis Tiongkok sangat lihai dalam jenis kejahatan ini. Dan tentu saja kita tidak akan menemukan negeri yang paling tidak ramah terhadap pemeluk agama selain negeri Komunis Tiongkok.

Bukan hanya terhadap Islam, Kristen namun juga terhadap pemeluk agama lain telah direfressi oleh rezim Komunis Tiongkok dalam beberapa dekade terakhir.

Di samping kelima Isu utama dalam daftar kejahatan kemanusia internasional itu, Komunis Tiongkok juga memperkeruh suasana politik Global dengan mengklaim Laut Cina Selatan, dengan mengabaikan hukum laut Internasional (UNCLOS).

Kerakusan Komunis Tiongkok telah mengundang antipati masyarakat global. Sejumlah negara yang menghendaki agar laut Cina Selatan tetap dijadikan sebagai zona bebas navigasi untuk keperluan bersama masyarakat dunia, telah menyiagakan armada perang mereka di laut Cina Selatan.

Antara lain Francis, Inggris, Jerman, Amerika, Australia, Taiwan, Jepang, dan negara-negara ASEAN. Mereka resah dengan ulah rezim Komunis Tiongkok.

Bencana Global

Virus Covid19 yang melanda dunia, juga ditengarai oleh sejumlah ilmuan merupakan akibat dari kebocoran yang terjadi pada Institute Virologi of Wuhan, yang tidak dapat dinatisipasi sehingga menciptakan bencana global hingga saat ini dan belum jelas kapan dapat diatasi sepenuhnya.

Dunia internasional sudah seharusnya memberikan perhatian serius terhadap ulah rezim Komunis Tiongkok ini. Mendorong agar rezim Komunis Tiongkok menghormati masyarakat Internasional, dan tidak hanya perduli dengan kepentingan nasional mereka saja.

Masyarakat internasional, perlu duduk bersama, guna memberikan tekanan kepada rezim komunis Tiongkok agar mematuhi berbagai kesepakatan internasional, atau dunia akan memasuki suatu fase yang mengenaskan, melalui perang dunia ketiga yang dipicu oleh kerakusan Tiongkok, atau berbagai problem kemanusiaan lainnya.

Oleh : Hasanuddin, MSi
Ketua Umum PB HMI 2003-2005

- Advertisement -

Berita Terkini