Oknum Kades di Labuhanbatu Membantah, Terkait Dugaan Membawa Pasangan saat Bimtek

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Labuhanbatu – Oknum Kepala Desa (Kades) inisial S diduga kuat telah membawa pasangan lain saat melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) ke kota Lombok, Nusa Tenggara Barat.

S yang diketahui adalah salah satu kepala desa aktif yang memimpin di pemerintahan desa tepatnya berada di kecamatan Panai Hilir kabupaten Labuhanbatu provinsi Sumatera Utara.

Berdasarkan informasi yang diterima wartawan mudanews.com dari salah seorang peserta yang pada saat itu ikut dalam rombongan keberangkatan Bimtek ke kota Lombok, bahwa oknum Kades inisial S tidak membawa Ketua PKK desa sebagai pendamping kepala desa pada saat keberangkatan tersebut.

“Tapi kami lihat perempuan lain saat dicari tau perempuan tersebut juga bukan anggota perangkat desanya, menurut keterangan ibu PKK yang mengenali istri oknum Kades S tersebut itu bukan istri S, jadi perempuan itu siapa,” cetusnya, Jumat (16/4/2021).

Hal itu sempat menjadi pertanyaan besar bagi ibu PKK Desa, yang tidak lain adalah istri para kepala desa yang ikut keberangkatan Bimtek.

Pasalnya, para ibu PKK dari beberapa desa lain yang mengenali oknum Kades S tidak terlihat membawa Ketua PKK Desa sebagai pendamping keberangkatannya sesuai dengan yang ditentukan panitia keberangkatan.

Namun, tak dapat dihindari adanya suatu kejanggalan yang terjadi pada saat rombongan Kepala Desa dan Ketua PKK melakukan makan bersama, terdengar suara ibu-ibu PKK sedang mencibir seseorang dengan bermacam ekspresi kekesalan diwajah mereka saat melihat oknum Kades S tersebut, kemana-mana ditemani seorang wanita itu, yang tidak dikenal dan diketahui bukan orang yang terlibat di dalam perangkat desanya juga.

Hal ini mengarah adanya dugaan perselingkuhan yang terjadi.

Pasalnya, oknum Kades S dan teman pria diketahui pernah menjadi tim suksesnya terlihat ditemani bersama perempuan yang bukan istri mereka ataupun Ketua PKK Desa.

Peristiwa ini pun menjadi suatu masalah bagi para peserta khususnya ibu Ketua PKK Desa. Anehnya, keberangkatan Bimtek ini dijadikan ajang kesempatan untuk melakukan perbuatan yang tidak benar yang diduga mengarah ke perselingkuhan.

Oknum Kades di Labuhanbatu
Oknum Kades diduga membawa pasangan (blur wajah) saat Bimtek di Lombok

“Kami berangkatkan menggunakan uang negara yang seharusnya digunakan benar-benar lah untuk kepentingan Bimtek bukan pribadi, dan kesannya itu juga sangat tidak terpuji, kasihan istrinya di rumah sana. Apakah istrinya tau yang dilakukan suaminya ini,” tegasnya.

Saat dikonfirmasi kepada salah seorang Kades yang ikut serta keberangkatan Bimtek tersebut, dirinya membenarkan bahwa sempat menjadi masalah dan perdebatan atas peristiwa itu yang menimbulkan ketidak nyamanan, sampai kami mempertanyakan kepada Ketua APDESI sebagai koordinator keberangkatan.

“Kenapa bisa sampai lolos begini, kita inikan Bimtek yang seharusnya peserta keberangkatan masing-masing desa adalah Kades dan Ketua PKK, ini kok bisa lain, infonya pun perempuan tersebut bukan perangkat desanya dan kesannya seperti adanya pembiaran terhadap peristiwa ini, bukan istri kami saja yang tidak nyaman atas peristiwa ini kami pun ikut gak nyaman, karena sebagian dari mereka menuduhkan bahwa ini sajalah yang kami lakukan pada saat Bimtek,” tegasnya.

Saat dikonfirmasi melalui telpon seluler, oknum Kades S yang diduga membawa pasangan lain tersebut membantah atas informasi tersebut.

Seperti ini percakapan konfirmasi melalui telpon seluler.

Kades S : Halo
Wartawan : Halo Assalamualaikum
Kades S :  Waalaikum salam
Wartawan: Sehat pak Kades?
Kades S : Sehat-sehat
Wartawan: Pak Kades, pak S… kan?
Kades S : Ya, iya
Wartawan : Pak ini saya wartawan mudanews.com
Kades S : Ah, apa itu pak?
Wartawan : Apa rencana kegiatan desa dalam tahun 2021 pak?
Kades S : Belum lah pak, belum ada
Wartawan : Oh belum ada, oh gitu ya
Kades S : Belum pak
Wartawan : Izin pak, ada ini yang mau kita konfirmasi
Kades S : Ehh
Wartawan: Kapan Bimtek Desa ?
Kades S : Oh…

Kades S : Nantilah itu ya pak
Wartawan : Kita dapat info, bahwa bapak bawa pasangan kesana?
Kades S : Ehhh, gak ada itu pak
Wartawan : Ya
Kades S : Eeh
Wartawan : Oh gak ada ya pak?
Kades S : Gak ada
Wartawan : Gak benar itu ya pak?
Kades S : Ngak-ngak
Wartawan : Oh, ya ya pak, jadi kitakan agar berimbang dalam membuat beritanya
Kades S : Ya ya, gak ada itu pak
Wartawan : Jadi kalau foto yang ada dengan saya ini, gak ada itu ya pak?
Kades S : Gak ada, gak ada pak
Wartawan : Oh iya, ok ok pak?
Wartawan : Terimasih, izin ya pak

Berdasarkan percakap di atas oknum Kades S sempat diam beberapa detik dan sempat terkesan menghindar saat dipertanyakan terkait Bimtek dan dirinya membantah telah membawa pasangan disaat Bimtek.

Sementara, Ketua APDESI saat dikonfimasi melalui telpon seluler membenarkan adanya kegiatan Bimtek ke kota Lombok, tapi dirinya mengaku lupa kapan waktu keberangkatan Bimtek tersebut. “Saya lupa waktu keberangkatan kemarin,” cetusnya.

“Bimtek berlangsung selama 4 hari dan diikuti oleh 29 desa dan masing-masing desa memberangkatkan dua orang yaitu Kepala Desa dan Ketua PKK Desa yaitu istri Kades,” sebutnya.

Saat dipertanyakan terkait kebenaran informasi yang diterima wartawan mudanews.com Ketua APDESI membantah dan tidak mengetahui atas informasi bahwa ada oknum Kades membawa pendamping yang lain di luar Ketua PKK pada saat Bimtek di Lombok, dan dirinya juga mengatakan tidak ada Kades yang bertanya pada dirinya terkait dugaan ada oknum Kades tidak membawa Ketua PKK Desa tetapi membawa perempuan lain.

“Tidak benar itu pak,” katanya.

Saat dipertanyakan terkait pendamping oknum Kades S pada saat keberangkatan Bimtek Ketua APDESI mengatakan bahwa Kades S membawa anggotanya. “Kalau gak salah DW,” sebutnya.

Namun saat percakapan hampir berakhir, saat ingin lanjut, Ketua APDESI tiba-tiba meminta menunggu sebentar. “Bentar ya bang, aku masih di Polres Propam ini lagi pemeriksaan,” sebutnya.

Tak hanya itu, wartawan minta waktunya sebentar saja, percakapan dilanjutkan, dan mengatakan DW mungkin sebagai perangkatnya.

Dirinya tidak mengetahui terkait informasi adanya perempuan diduga warga Rantau Selatan (Ransel), karena saat pendaftaran pihak oknum Kades S mendaftarkan dirinya dan laki-laki tersebut sebagai pendampingnya dan terkait perempuan diduga warga Ransel itu tidak ada dilihatnya.

Ketika dipertanyakan terkait perempuan yang diduga tidak peserta Bimtek, apakah masuk dalam rombongan keberangkatan Ketua APDESI sempat kembali bertanya balik, yang ngasih info itu siapa? dan sepengetahuannya tidak ada dan yang dibawanya laki-laki perangkatnya itu saja. “Masalah perempuan itu didapatnya dari mana, ntah dari sanakan gak urusanku,” ucapnya.

Terkait kebenaran informasi dan beberapa bukti foto yang didapat wartawan mudanews.com, Ketua APDESI tidak bisa mengatakan benar tidaknya informasi tersebut.

Atas dugaan peristiwa ini, diminta Kepada Dinas PMD kabupaten Labuhanbatu agar melakukan investigasi terkait dugaan penyalahgunaan jabatan dan penggunaan anggaran dana desa yang dijadikan sebagai anggaran saat keberangkatan Bimtek ke kota Lombok.

(Arjuna)

- Advertisement -

Berita Terkini