Pasca Aksi Anarkis Berbuntut Pelaporan, Aliansi Mahasiswa IAIN Madura Dukung Profesionalitas Rektor

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Pamekasan – Puluhan mahasiswa yang tergabung di Aliansi Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura Provinsi Jawa Timur menggelar aksi seruan moral di depan Rektor IAIN Madura Jalan Panglegur Pamekasan, Selasa (03/08/2021).

Aksi seruan moral itu menyikapi kasus pembakaran fasilitas kampus pasca unjuk rasa jilid III, (30/07/2021) kemarin, yang berujung terhadap dugaan ditangkapnya dua oknum mahasiswa atas pelaporan Mohammad Kosim M. Ag selaku Rektor IAIN Madura terhadap Kaporles Pamekasan.

Puluhan massa aksi itu meminta Kaporles Pamekasan agar mengusut secara tuntas massa aksi yang terlibat dalam melakukan pengrusakan fasilitas kampus untuk dicari dan diadili.

Pantauan reporter mudanews.com di lapangan, massa aksi juga mendukung penuh laporan Rektor IAIN Madura dan profesionalitas Kaporles Pamekasan untuk mengusut tuntas agar hukum tidak tebang pilih terhadap oknum mahasiswa yang tergabung massa aksi di Ormawa dan Dema IAIN Madura terutama yang terlibat aksi pengrusakan.

“Ini adalah panggilan hati dan moral, siapa saja yang di laporkan oleh rektor agar sama- sama terbuka dan legowo karena kami ada di posisi rektor untuk mendukung penuh,” kata Joni Iskandar Korlap Aksi utama.

Massa akti juga meminta atensi terhadap Rektor IAIN Madura bahwa semua yang terlibat pengrusakan harus dilaporkan.

“Semua massa aksi harus ditangkap, dicari dan diproses dengan hukum karena strategi manejemen aksi sudah matang sampai melakukan pembakaran, akan tetapi Korlap sampai Dema saat ini tidak diproses dengan hukum mengingat ini ada sebab akibat dan kemudiaan berjemaah secara komunal,” sambung Abdur Rahman salah satu korlap aksi menjelaskan.

Mahasiswa IAIN Madura itu juga mengingatkan ke Rektor IAIN Madura dan Kaporles Pamekasan akan kembali melakukan aksi jika dua oknum mahasiswa tersebut ditangkap tapi massa aksi lain yang melakukan pengrusakan tidak ditangkap.

“Ketika tidak ditangkap semua Korlap Ormawa maka tidak menutup kemungkinan kami akan aksi lagi kesini dengan membawa almamater tercinta (IAIN Madura),” tandas Abdur Rahman.

Sementara Rektor IAIN Madura, Mohammad Kosim M.Ag mengapresiasi penuh dukungan moral yang diberikan kepada pihaknya terkait pelaporan terhadap Kaporles Pamekasan.

“Awalnya kami akan diarahkan ke kode etik, tapi kawan-kawan merasa tidak punya keahlian sementara ini harus cepet selesai sehingga terpaksa dilaporkan ke kepolisian bersama wakil rektor,” katanya.

Orang nomor satu di IAIN Madura itu juga mengatakan sengaja menutup untuk dipublis ke media ketika melaporkan karena ini menyangkut ranah pendidikan.

“Jadi kami ketika melaporkan bersama wakil rektor 1 dan 2 menyampaikan laporan pengrusakan bukan demo, ini dampak dari rentetan aksi, korlapnya ini, saya tidak menyebut nama siapapun kecuali korlap aksi (Presma), saya tidak menyebut nama siapapun kecuali Ketua Dema,” tandasnya.

Dirinya juga berkomitmen bersama peserta aksi akan bersikap profesional terhadap mahasiswa semua massa aksi yang terlibat pengrusakan.

Diketahui pasca aksi di depan Rektorat IAIN Madura, Massa aksi yang tergabung di Aliansi Mahasiswa IAIN Madura juga menggelar aksi di depan Kapolres Pamekasan.

(Hanafi)

- Advertisement -

Berita Terkini