Gelombang Pergerakan Pasar Keuangan dan Harga Emas Jangka Pendek tetap Berpeluang Terjadi Pekan Ini

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Setelah melewati pekan yang penuh drama kenaikan bunga acuan The FED atau Bank Sentral AS sebelumnya. Maka sepekan kedepan pasar tidak akan banyak dipengaruhi oleh agenda ekonomi besar. Sehingga berpeluang bergerak mendatar dengan kecenderungan menguat. Akan tetapi, pelaku pasar harus terus memantau perkembangan krisis perbankan dan perang di Ukraina, mengingat sentimen tersebut sangat berpeluang memberikan kejutan bagi pasar keuangan secara tiba-tiba.

Hal itu dikatakan Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Minggu (26/3/2023).

“Kabar kebangkrutan bank di belahan Negara barat perlu dicermati lebih hati-hati. Karena dampak sistemiknya masih menjadi ancaman bagi pasar keuangan di dunia. Selain itu, krisis perbankan yang telah menyeret terjadinya penurunan pada harga komoditas dunia, juga akan sangat mempengaruhi kinerja emiten di pasar saham, terlebih yang banyak mengandalkan komoditas,” ujarnya.

Lebih jauh Benjamin menjelaskan, IHSG diperkirakan akan bergerak menguat dengan mencoba untuk menembus level psiklogis 6.800. Meksipun disisi lain masih juga berpeluang untuk terkoreksi meskipun terbatas. IHSG kalaupun terkoreksi akan berada di kisaran 6.730 terlebih dahulu. Dan saham saham sektoral seperti sahan berbasis perkebunan layak untuk dihindari seiring dengan penurunan harga komoditas dunia seperti CPO.

“Untuk kinerja mata uang Rupiah, diperkirakan akan bergerak dalam rentang 15.100 hingga 15.250 per US Dolar. Rupiah sedikit diuntungkan dengan sikap dovish Bank Sentral AS, setelah kebangkrutan yang melanda sejumlah perbankan di AS. Kondisi perbankan di AS menjadi momok yang menakutkan sejauh ini, yang diperkirakan akan membuat US Dolar dalam tekanan. Setidaknya hingga rilis inflasi yang menjadi indikasi kebijakan AS kedepan,” kata Benjamin.

Sementara itu, sambung Benjamin, harga emas pada dasarnya masih dalam tren bullish atau naik. Hanya saja memang untuk saat ini harga emas harus rehat terlebih dahulu. Akan tetapi, pada dasarnya harga emas bisa saja menguat secara tiba-tiba jika nantinya ada kabar kebangkrutan perbankan yang baru. Karena akan dikaitkan dengan dampak sistemik dari kebangkrutan perbankan di AS sebelumnya.

“Harga emas berpeluang bergerak dalam rentang $1.975 hingga $2.000 per ons troy nya. Emas masih sangat menjanjikan. Akan tetapi gelombang pergerakan harga emas maupun pasar keuangan dalam jangka pendek tetap berpeluang terjadi di pekan ini. Jadi jangan abaikan perkembangan perbankan di luar, karena dampaknya bisa merubah arah pasar uang maupun harga emas seketika,” jelas Benjamin. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini