Kenaikan BI Rate Belum Juga Buat Rupiah Menguat, Justru Kian Melemah Di atas 15.600

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Selang satu hari setelah BI Rate dinaikkan sebanyak 50 basis poin, mata uang Rupiah justru ditutup melemah diharga 15.617–15.635 per US Dolarnya. Rupiah kian melemah padahal BI sudah mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi selisih antara bunga acuan The FED dengan BI 7 DRR, atau dikenal dengan interest rate diferential. Sayang kebijakan menaikkan bunga acuan tersebut belum berhasil buat Rupiah menguat.

Hal itu disampaikan Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Jumat (21/10/2022).

“Meski demikian saya berkesimpulan bahwa pelemahan Rupiah ini bukan membuktikan kalau US Dolar memiliki kondisi fundamental ekonomi yang lebih baik dari Indonesia. Sejauh ini, ekonomi AS justru mengalami kontraksi sementara kita tetap tumbuh. Di sisi lain, porsi asing dalam kepemilikan SBN di tanah air juga kecil skitar 30%. Tetapi memang imbal hasil surat berharga di AS menjadi sangat menarik,” ujar Benjamin.

Saat ini, kata Benjamin, US Treasury 10 tahun di AS yieldnya sudah mencapai 4.24%. Yieldnya mengalami kenaikan kinerja sebesar 157% dalam setahun terakhir. Ini menunjukan bahwa US Dolar sangat perkasa dan berpeluang menekan kinerja mata uang lainnya. Bahkan mata uang Euro dan Poundsterling kinerjanya terpuruk masing masing 16% dan 19% dalam setahun terakhir.

“Sementara mata uang rupiah ditransaksikan melemah sekitar 10% dalam setahun terakhir. Jadi fenomena penguatan US Dolar (bersamaan dengan kenaikan bunga acuan) yang membuat banyak mata uang lain mengalami pelemahan,” ujarnya.

Sementara itu, jelas Benjamin, harga emas dunia di akhir pekan ini di transaksikan melemah di kisaran level $1.624 per ons troy. Namun kalau dirupiahkan harga emas cukup terbantu dengan pelemahan mata uang Rupiah belakangan ini. Harga keekonomian harga emas dunia saat ini berada dikisaran 818 ribu per gramnya.

“Di sisi lain, IHSG pada akhir pekan ini justru mendapatkan keuntungan dari kenaikan bunga acuan BI. IHSG di akkhir pekan menguat 0.53% di level 7.017,77. Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kinerjanya di akhir pekan sebelumnya yang sempat ditutup di level 6.814,53,” jelas Benjamin. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini