Waspada Harga Cabai Dalam Tren Turun, Saatnya Beri Perlindungan Bagi Petani

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Harga cabai merah di akhir pekan terus mengalami penurunan. Di liburan akhir pekan ini, dari pantauan sejumlah pasar baik di kota Medan atau wilayah yang berdekatan dengan kota Medan. Harga cabai merah ada yang dijual di kisaran harga 30 ribu per Kg. Padahal pada hari kamis sore, harga cabai merah di tingkat petani itu berada di kisaran 30 ribuan per Kg.

Hal itu dijelaskan Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, Minggu (25/9/2022) di Medan.

“Nah saat ini di tingkat pedagang pengecer sudah 30 ribu per Kg. Jadi kesimpulannya harga cabai merah tengah berjalan menuju titik terendahnya, yang mungkin akan tercapai di akhir bulan ini atau pertengahan bulan depan. Namun, jika harga cabai menuju titik terendah seperti yang sempat terealisasi di tahun ini, di kisaran angka 6.000 hingga 8.000 rupiah di tingkat petani (sampel petani di Sumut),” jelasnya.

“Maka hal tersebut, kata Benjamin, bukan saja jadi malapetaka bagi petani, konsumen juga akan merana nantinya. Sejauh ini harga keekonomian cabai di tingkat konsumen itu minimal 27 ribu per Kg. Sehingga harga di level petani nantinya tetap bisa memberikan keuntungan bagi petani. Jika harga bergerak di bawah 27 ribuan, yang saya kuatirkan ini petaninya akan mengganti tanamannya,” jelas Benjamin.

Tentunya, sambungnya, sangat berpeluang memicu terjadinya kenaikan harga cabai di bulan November atau Desember. Dan kenaikan tersebut akan membuat konsumen menderita, karena harga cabai akan kembali naik. Sementara itu, saat harga cabai naik tinggi sebelumnya, tidak semua petani menikmati tingginya harga cabai yang sempat menyentuh 100 ribuan per Kg. Karena tidak banyak petani yang punya tanaman cabai siap panen kala itu.

Pada saat ini, lanjutnya, petani dibebani dengan tingginya harga pupuk kimia, pestisida serta peningkatan biaya hidup akibat kenaikan inflasi belakangan ini. Petani tentunya membutuhkan dukungan finansial saat skenario penurunan harga cabai di bawah harga keekonomiannya. Bisa dengan menekan input biaya produksi, intervensi pasar lewat kebijakan pemerintah, hingga bantuan finansial yang bisa digelontorkan dari skema Bansos.

“Kalau menekan biaya input produksi, ini bisa dilakukan dengan memberikan alokasi pupuk bersubsidi kepada petani cabai. Kalau bentuknya intervensi pasar ini pemerintah bisa membeli cabai dari petani, baik dalam bentuk subsidi transportasi atau menampung cabai petani selama harganya murah. Dan jika yang diambil adalah bantuan finansial lewat Bansos,” ujarnya.

Dijelaskannya, ini berarti pemerintah bisa memberikan alokasi Bansos kepada petani cabai, sehingga daya belinya terjaga sekalipun harga cabai mengalami penurunan. Dan kebijakan melindungi daya beli petani cabai ini harus seirama dengan wilayah lainnya. Sehingga diharapkan tidak ada disparitas harga yang terlalu lebar, yang membuat sasaran untuk menjaga inflasi dari komoditas cabai bisa meleset terlalu lebar. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini