Gawat! Harapan Deflasi di Agustus Bakalan Buyar, Masyarakat Sumut Terus Dibayangi Inflasi Tinggi

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Hilal kemunculan deflasi di bulan Agustus ini sebenarnya sudah terlihat jauh hari di bulan juli sebelumnya. Khususnya bagi sejumlah komoditas pangan hortikultura di wilayah Sumatera Utara khususnya kota Medan. Dimana terjadi penurunan harga komoditas cabai merah yang secara rata rata turun tipis hanya 1%, sementara cabai rawit turunnya sekitar 25% di kota Medan. Saat ini cabai merah di wilayah Sumut masih bergerak dalam rentang 75 hingga 90 ribu per Kg.

Hal itu dipaparkan Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, Selasa (30/8/2022) di Medan.

“Realisasi harga cabai merah tersebut meleset dari ekspektasi saya sebelumnya, yang memperkirakan harga cabai merah bisa dikisaran 50 hingga 70 ribu per Kg di akhir Agustus. Meskipun pada dasarnya pernah dalam rentang harga tersebut (50-70 per Kg) di bulan ini, namun cuaca yang kurang mendukung membuat harga cabai masih merah susah turun sejauh ini,” jelas Benjamin.

Sementara cabai rawit di Sumut, papar Benjamin, sejauh ini berkisaran antara 37 ribu hingga 60 ribu per Kg. Bawang merah di bulan ini juga mengalami penurunan sekitar 30%. Saat ini bawang merah ditransaksikan di level 29 ribu hingga 40 ribu per Kg di Sumut. Memang bergantung dari kota masing-masing, karena memang terdapat perbedaan harga antara kota Medan dengan kota lain di wilayah Sumut.

“Sementara itu daging ayam dan telur ayam rata-rata mengalami kenaikan di bulan Agustus ini. Masing-masing naik sekitar 3% dan 1%. Dari komoditas bahan pangan pokok yang berpeluang menyumbang kenaikan selanjutnya adalah beras. Meskipun kenaikan harganya tipis dan tidak seragam, namun sangat berpotensi turut menambah beban inflasi di bulan Agustus ini,” jelasnya.

Benjamin mengungkapkan, jika mengacu kepada realisasi data harga kebutuhan pokok tersebut. Sumut pada dasarnya berpotensi besar mencetak deflasi di bulan ini. Namun, deflasi yang diperkirakan sangat kecil tersebut masih berpeluang tidak terjadi mengingat ada potensi kenaikan pada sejumlah kebutuhan lainnya. Salah satunya adalah harga BBM non subsidi Pertamina.

“Kalau dari harga tiket pesawat sejauh ini memang masih menunjukan harga yang terbilang stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Akan tetapi terkait dengan penurunan harga cabai merah di agustus yang hanya turun sekitar 1%, ini bisa saja data BPS menunjukan perbedaan yang pada akhirnya cabai bisa tercatat mengalami kenaikan,” jelasnya.

Benjamin memperkirakan Sumut berpeluang mencetak inflasi dari kisaran -0.12% hingga 0.2%. Jadi masih ada peluang deflasi pada dasarnya sebesar 0.12%. Namun kemungkinan terbentuknya inflasi juga memiliki peluang yang sama.

- Advertisement -

Berita Terkini