DMDI dan BKPRMI Wampu : Terima Kasih Pak Gubsu Telah Membangun Bronjong

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Langkat – Demi mewujudkan Sumatera Utara (Sumut) Bermartabat, Pemprovsu terus melakukan pembenahan infrasrtuktur diantaranya melakukan pembangunan bronjong di Sungai Wampu Kelurahan Bingai Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat. Pembangunan bronjong itu sudah lama dinantikan masyarakat. Apalagi itu pembangunan di sekitaran masjid tertua di Kabupaten Langkat yakni Masjid AR Rahman.

Ketua Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Kecamatan Wampu Agus Darislan mengaku bersyukur atas pembangunan bronjong itu. Sangat bermanfaat untuk warga Kelurahan Bingai agar tidak terjadi erosi tanah untuk mencegah banjir.

“Terima kasih kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi telah membangun proyek bronjong Sungai Wampu,” ucapnya saat ditemui mudanews.com dirumahnya, Rabu (13/10/2021).

Agus juga mendoakan semoga Gubernur Sumut sehat selalu menjalan tugas sebagai orang nomor satu di Sumut ini. “Kita doakan Pak Gubsu dan keluarga sehat lahir dan batin,” tutur Agus.

DMDI dan BKPRMI Wampu
Ekskavator mengangkat besi

Terpisah, Ketua DPK Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kecamatan Wampu Muhammad Syafii mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumut yang telah mendengarkan keluhan masyarakat dan memperhatikan secara khusus Kelurahan Bingai.

“Terima kasih Pak Gubsu Edy telah memprioritaskan pembangunan bronjong di aliran Sungai Wampu khususnya di kelurahan Bingai,” sebutnya.

Dia menceritakan, kalau sebelum dikerjakan, masyarakat merasa was-was, jika air Sungai Wampu meluap, dikhawatirkan terjadi erosi tanah. Sungai itu berdekatan dengan rumah warga dan masjid.

“Karena disini ada masjid tertua yang menjadi kebanggaan masyarakat untuk berwisata religi. Semoga pembangunan bronjong itu bermanfaat dan menjadi amal jariyah untuk Bapak Edy Rahmayadi beserta jajaran yang membangun bronjong itu,” tandas Syafii.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kelurahan Bingai Ustaz Ibrahim Fansyuri SPdI berterima kasih kepada Gubsu Edy Rahmayadi. “Kita doakan yang terbaik untuk pemimpin kita,” tutur Ustaz kondang kabupaten Langkat yang merupakan putra asli kelahiran kelurahan Bingai itu.

DMDI dan BKPRMI Wampu
Ekskavator dan Besi

Sementara teknisi PT Alghazali Satria Perkasa Jimmi Chandra mengatakan pengerjaan pembangunan Bronjong Sungai Wampu itu sudah berdasarkan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) dari Dinas SDA Cipta Karya dan Tata Ruang Pemprovsu.

“Jadi kita pun, kerja itu mengikuti dari gambar dan hasil justifikasi teknis yang ada dilakukan sama Dinas, itu lah yang kita buat di lapangan,” jelasnya.

DMDI dan BKPRMI Wampu
Besi

Disinggung terkait pemotongan besi, Ia menjelaskan tinggi dari silver itu harus menyesuaikan dengan kedalaman permukaan tanah. “Ketika berlebih tinggi itu, memang kita harus melakukan pemotongan, karena yang pertama memang tinggi dari permukaan tanah itu sudah ditentukan di dalam gambar, harus seperti itu tingginya,” paparnya.

Masalah pemancangan, lanjutnya, sudah mengikuti prosedur gambar dan teknisnya, seperti itulah yang memang harus dikerjakan.

Ada kabar tak sedap bahwa besi itu tipis dan dipotong tiga, Jimmi menegaskan besinya sesuai dengan RAB dan tidak ada dipotong tiga. “Besi itu adanya pemotongan, ketika memang besi yang dipancangkan itu sudah mencapai maksimum untuk ditancapkan, kelebihan itulah yang kita potong, bukan berarti kita potong, baru kita tancapkan. Tidak !!!” tegasnya.

DMDI dan BKPRMI Wampu
Ekskavator mengeruk tanah

Program Sumber Daya Air dalam kegiatan rehabilitasi perbaikan dan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir dan pengamanan Sungai/Pantai pada Sei Wampu Kelurahan Bingai Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat dalam pemasangan Sheet Pile, Sepj, 126 M dengan anggaran Rp. 4.463.520.000 bersumber APBD Provsu tahun Anggaran 2021. Namun setelah revisi desain dan anggaran, ada juga pengurangan, tidaklah sampai signifikan seperti ini.

Ditambahkannya, pengerjaan itu tidak asal jadi, dipantau langsung sama konsultan dan Dinas SDA Cipta Karya dan Tata Ruang Pemprovsu. “Kalau kita memang ngerjakan asal jadi, toh Dinas itu menurunkan konsultan supervisi disitu, menurunkan orang dinas setiap hari memantau kita pekerjaan kami. Dan kalau kami mengerjakan asal-asalan, mungkin sebelum masyarakat mereka sudah konplain duluan sama kami,” tegasnya.

DMDI dan BKPRMI Wampu
Truk membawa tanah untuk penimbunan

Jimmi juga mengucapkan terima kasih kepada warga, tokoh masyarakat, pemuda Wampu atas kerjasamanya dalam mendukung pembangunan bronjong dan Gubsu Edy Rahmayadi yang telah memperhatikan daerah tersebut untuk tidak terjadi erosi tanah dari tanggul Sungai Wampu itu. “Itulah tujuan dibuatnya Sheet Pile itu, untuk mencegah tanah tidak kembali longsor sampai ke sungai,” pungkasnya.

DMDI dan BKPRMI Wampu
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat berkunjung ke Sungai Wampu Langkat pada akhir Tahun 2018

Sebelumnya diberitakan, Gubsu Edy Rahmayadi pernah datang ke Masjid tertua di Kabupaten Langkat yakni Masjid Jaya Ar Rahman memiliki peninggalan Sejarah kerajaan Bingai yang terletak di Kelurahan Bingai Kecamatan Wampu pada Rabu (28/11/2018) silam.

Salah seorang warga Muhammad Fadli mengungkapkan, Gubsu Edy pernah berjanji akan memasang penerangan dan paku bumi untuk sungai, pernah berjanji akan mengaspal jalan, sambungnya, sudah diukur.

“Kawasan itu terancam bahaya longsor jika benteng itu jebol dan air Sungai Wampu menggenangi perkampungan maka akan terjadi banjir dan ditambah lagi alat pengukur ketinggian air digital yang dapat mengukur ketinggian air serta suhu kedalaman air hingga 100 kaki atau lebih. Alat ini mampu mengukur dan memantau ketinggian air di sungai Wampu kini telah tenggelam di akibatkan longsor,” jelas mahasiswa itu saat dihubungi mudanews.com melalui telepon seluler, Kamis (21/5/2020) silam.

Fadil menjelaskan, karena sewaktu-waktu benteng itu bisa mengancam kehidupan masyarakat kelurahan Bingai persoalan benteng ini tak bisa dibuat main-main, harus serius dan ditangani secepatnya.

“Saat ini situasi sangat memprihatinkan dan mengancam nyawa masyarakat. Oleh karenanya, diminta kepada Pemprovsu segera menangani perbaikan benteng yang sudah mendekati permukiman warga kelurahan Bingai,” tegasnya.

“Kami atas nama masyarakat kelurahan Bingai memohon perhatian Pemkab Langkat maupun Pemprovsu, agar segera turun tangan memperbaiki/menanggani benteng kami yang sudah sangat memprihatinkan dan sekarang sedang mengancam jiwa kami ini,” harapnya. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini