Di Pekan Depan, IHSG dan Rupiah Lebih Banyak Berkonsolidasi

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Pasar keuangan di pekan depan diperkirakan akan bergerak landai dengan potensi melemah yang cukup terbuka. Beberapa indikator yang menunjukan potensi pelemahan itu masih datang dari negeri paman sam.

“Yang kerap mendorong kinerja pasar saham mengalami tekanan. Beberapa masalahnya adalah data ekonomi di AS yang diyakini belum akan merealisasikan angka yang baik,” ujar Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjami di Medan, Sumatera Utara, Minggu (13/12/2020).

Salah satunya adalah ekspektasi mengenai penjualan ritel di AS yang diperkirakan akan mengalami penurunan. Selanjutnya masalah stimulus di AS yang juga diperkirakan akan bermasalah. Belum akan menemui titik terang. Kabar tersebut juga berpotensi akan menekan kinerja pasar keuangan secara keseluruhan.

“Disisi lain, masalah British Exit atau BREXIT juga menjadi perkara lainnya yang turut membebani pasar keuangan. Namun, pasar saham bisa saja tertolong seandainya Bank Sentral AS atau The FED justru memberikan proyeksi bagus terhadap proyeksi ekonomi AS kedepan. Namun kalau tidak, pasar keuangan bisa saja berbalik turun,” jelas Benjamin.

Untuk IHSG secara teknikal juga masih akan berkonsolidasi di kisaran level 6.000. Level 6.000 tersebut merupakan level “keramat” yang sulit untuk di tembus. “Sehingga saya berkesimpulan bahwa kinerja IHSG masih akan berkonsolidasi di level tersebut di pekan ini,” paparnya.

Sementara untuk kinerja mata uang Rupiah,s aya menilai Rupiah masih akan kesulitan untuk bergerak menguat dibawah 14.000.

“Rupiah juga akan berkonsolidasi dikisaran 14.000 hingga 14.130 di pekan ini. Jadi pekan ini tidak akan ada gejolak yang hebat yang bisa membuat IHSG dan Rupiah bergerak dengan fluktuasi yang tajam,” imbuhnya.

- Advertisement -

Berita Terkini