Manajemen Alip-Cendong ala Gubernur Edy Rahmayadi, Lebih Baik Tertibkan Tata Kelola Benteng Situs Putri Hijau

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Pernyataan Gubsu Edy Rahmayadi lewat media massa yang mengatakan dirinya tidak peduli terhadap anak siapapun yang menjadi Walikota Medan, menuai kritik pedas. Karena meskipun sifatnya normatif, dan sesuai stuktur birokrasi. Namun dampaknya, dapat tidak mendinginkan suasana agak tinggi setelah pelaksanaan Pilkada Medan.  Hal tersebut disampaikan Sekjen GSRI Batu Bondar Purba kepada wartawan, Sabtu(12/12)

“Sudah saatnya Bapak Gubernur Edy Rahmayadi yang sama-sama kita sayangi dan kita hormati itu, menahan diri untuk tidak mengumbar bicara. Yang kesannya tidak menyejukkan, ditengah sisa-sisa tingginya suasana Pilkada Medan”, ujar Batu Bondar Purba.

Apalagi sebut Batu Bondar lagi, pernyataan tadi dapat diasumsikan sebagai bentuk kekecewaan mendalam atas tidak berhasilnya salahsatu kandidat dalam Pilkada Medan. Yang sudah sejak semula  digadang – gadang bakal mendapat dukungan penuh dari perangkat dan oknum ASN. Namun akhirnya, harusnya harus menerima kenyataan besarnya arus permintaan perubahan warga bagi  perbaikan Kota Medan.

“Sebaiknya Gubsu Edy fokus menindaklanjuti pekerjaannya, dalam tata kelola Situs Benteng Putri Hijau, Termasuk mewujudkan janji-janjinya kepada masyarakat Sumatera Utara. Dalam hal tindak lanjut eksistensi Benteng Putri Hijau, semisal  melakukan pemetaan ulang, menerbitkan penerbitan berkala yang berhubungan dengan situs benteng, membuat seminar nasional, membangun museum khusus benteng serta kembali menghidupkan kegiatan pembelajaran siswa dan mahasiswa aktif dikawasan lahan benteng”, ujar Batu Bondar Purba.

Hal tersebut ujar Batu Bondar Purba, karena kesannya Gubsu seolah tidak punya perhatian lain selain hanya memperhatikan siapa yang menjadi Walikota Medan. Padahal sebut Batu Bondar lagi, Gubsu punya tugas lebih besar yakni mewujudkan janji-janjinya kepada masyarakat Sumatera Utara yang diucapkannya disalah satu hotel berbintang di Medan terkait Benteng Putri Hijau beberapa waktu lalu.

“Janganlah seperti permainan alip cendong, intip-intipan dan sembunyi-sembunyian”, sebut Batu Bondar Purba lagi. Apalagi tambahnya, Suksesi Walikota Medan pun sesuai tahapan Pilkada, baru resmi dijalankan sekitar 6 bulan kedepan.

“Walaupun Pak Edy yang  mengaku bermarga Nasution dan ikut sebagai keluarga Bobby Nasution saat pernikahan dengan Kahyang beberapa waktu lalu. Namun sebaiknya beliau tidak terlalu over, hingga kesannya malah dapat menjauhkan  kondisi pendinginan usai Pilkada Medan dan hitung cepat diketahui masyarakat”, tutup Batu Bondar Purba. (Red)

- Advertisement -

Berita Terkini