Perbankan Sumut, Diharapkan Ikut Jaga Keselamatan Pegawai Lapangan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Menyusul adanya instruksi Presiden Jokowi yang minta agar perbankan menunda tagihan kredit, yang ditindaklanjuti dengan keluarnya POJK POJK No. 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Semesta Rakyat Indonesia (DPP-GSRI) minta agar perbankan nasional, khususnya yang berada di Sumatera Utara dan Bank Daerah untuk ikut kebijakan tersebut.

Hal tadi disampaikan Ismail Marzuki Minggu malam, (29/3/2020), selain guna menjalankan instruksi kepala Negara dalam mengatasi kondisi mewabahnya virus Corvid 19. Juga mengingat saat ini kondisi Sumatera Utara khususnya di Kota Medan sedang mengalami galau dan kalut massal. Menyusul keluarnya kebijakan melaksanakan diam dirumah sejak beberapa waktu lalu.

“Corona ini khan dapat menyerang siapa saja. Dan kawan-kawan yang berada dilapangan melakukan penagihan itu(pegawai, suruhan bank), juga termasuk orang-orang yang rawan dan rentan terkena penularan virus. Jangan karena mengejar target pemasukan bagi perusahaan, kawan-kawan kita ini jadi korban. Bukan hanya terpapar Virus Corona, bagaimana pula jika nantinya malam mereka ikut menulari para nasabah yang sudah melaksanakan sosialisasi diam dirumah,” tanya Ismail Marzuki.

Apalagi sebut Ismail Marzuki kebanyakan pegawai lapangan bahagian penagihan tersebut, adalah pegawai rendahan yang juga menjadi tulang punggung bagi keluarganya, bahkan ada juga dengan status karyawan kontrak dan bukan pegawai tetap. Bagaimana nanti pertanggungjawabannya andai karena terus berada di lapangan dan terpapar virus.

“Saya pikir selama masa diam dirumah ini berjalan, pihak Perbankan yang ada di Sumut ikut mendukungnya. Itu dari sisi kesehatan, bagaimana seandainya terjadi hal-hal lain yang tidak diinginkan. Sementara saat diam dirumah ini saja, warga sudah sempoyongan menghadapi kondisi konsumsi hariannya,” papar Ismail Marzuki lagi.

Ismail Marzuki menyebutkan, bukan ingin mencampuri manajemen perbankan, khususnya bank nasional dan bank daerah di Sumatera Utara, alangkah baiknya sebut Ismail Marzuki pihak bank yang ada menggunakan CSR nya dalam proses akibat tertundanya tagihan tadi, seperti operasional bagi petugas dilapangannya. Ketimbang mengiklankan dan melakukan pemberian sumbangan yang kesannya hanya untuk publisitas semata.

“Para nasabah dan kreditur itu khan bagian yang menghidupkan perbankan juga, saya pikir tidak ada salahnya manajemen perbankan untuk ikut pada asset yakni nasabah-nasabahnya tadi,” tutup Ismail Marzuki.

Redaksi mencatat, hingga saat ini masih Dirut Utama BRI Sunarko yang sudah menyatakan manajemennya siap menjalankan instruksi Presiden Jokowi, dan telah diatur oleh POJK. Dan belum ada keterangan resmi dari Dirut Bank-bank lainnya yang ada, termasuk bank daerah yang ada di Sumut. Berita Langkat, alf

- Advertisement -

Berita Terkini