Kesbangpol Aceh Gandeng FUAD IAIN Langsa Dalam Kegiatan Dialog Demokrasi

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Langsa – Tim Kesbangpol Aceh yang dipimpin oleh Drs ‘Arsyi MSi kunjungan dan mahasiswa Pemikiran Politik Islam (PPI) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Langsa dengan melakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang Demokrasi dan Netralitas Kampus menyongsong Pemilu Serentak tahun 2024 bertempat di Aula Kamis (24/11/2022).

Kegiatan FGD yang melibatkan Mahasiswa dan Dosen FUAD tersebut dibuka oleh Kepala Biro AUAK IAIN Langsa, Ibu Rina Meutia ME.

Dalam sambutannya, Rina menyambut baik kegiatan kolaboratif yang dilakukan Kesbangpol Aceh dan Dekan FUAD IAIN Langsa tersebut serta mengharapkan sinergisitas Pemerintah Aceh dan Kampus akan terus ditingkatkan karena tugas utama kampus adalah pencerdasan dan mencetak SDM unggul dalam semua bidang termasuk pada ranah Politik dan Demokrasi.

“Kebijakan pemerintah pusat yang menjadikan tahun 2022 sebagai tahun Moderasi yang sangat bersentuhan dengan hak demokrasi,” ujar Rina.

Kesbangpol Aceh Gandeng Fuad IAIN Langsa
Kesbangpol Aceh gandeng Fuad IAIN Langsa dalam kegiatan Dialog Demokrasi (Foto: Dok Istimewa)

Tampil sebagai pembicara pada kegiatan tersebut, yakni Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Drs ‘Arsyi, MSi dan Dekan Fuad IAIN Langsa Dr. H Muhammad Nasir MA.

Dalam paparannya, ‘Arsyi mengatakan data statistik Indek Demokrasi Indonesia dari tahun ketahun dimana Aceh pada tahun 2021 mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

Oleh karena itu, beliau mengajak semua pihak termasuk dunia kampus, para dosen dan mahasiswa untuk membantu mendorong capaian ini agar semakin baik pada tahun 2023 nantinya.

“Agar kebebasan berpendapat, berkumpul dan berserikat terus ditingkatkan dengan tetap berpedoman pada aturan yang berlaku,” tambahnya.

Sementara Dr. Nasir dalam paparannya menekankan bahwa Perguruan tinggi memiliki peran yang sangat strategis dalam mewujudkan demokrasi yang cerdas apalagi kaitannya dengan pemilu yang akan melahirkan pimpinan nasional, daerah dan wakil Rakyat, maka dibutuhkan SDM unggul dan hal itu hanya dilakukan dibangku perkuliahan (Sarjana).

“Menyarakan agar jenjang pendidikan untuk menduduki jabatan politik harus dinaikkan dari SLTA menjadi minimal S1 agar kualitas eksekutif dan legislatif semakin baik,” tutur H Nasir.

Selanjutnya, dalam diskusi tersebut terlihat antusias mahasiswa dalam diskusi sangat tinggi dan antusias dan mengharapkan agar kegiatan seperti ini dilakukan juga pada partai politik untuk pendidikan politik bagi masyarakat. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini