Menlu Pastikan Dua WNI Berhasil Bebas dari Penyanderaan Abu Sayyaf

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Singapura – Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi memastikan bahwa dua warga negara Indonesia (WNI) yang sebelumnya disandera Abu Sayyaf di Filipina, sudah bebas.

“Pada hari ini, tanggal 7 september pagi hari sekitar pukul 6.30. Telah bebas dua sandera WNI bernama Saparuddin bin Koni dan Sawal bin Maryam,” ujar Menlu Retno Marsudi, dalam keterangan pers Kamis (7/9).

“Kedua sandera ini masih berada di markas joint task force di Sulu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Ini adalah prosedur tetap yang selalu dijalani saat pembebasan sandera atau sandera bebas,” imbuh Menlu.

Menlu menambahkan, menurut rencana kedua WNI tersebut akan dibawah ke Komando Mindanao Barat (WestMinCom) militer Filipina (AFP), di Zamboanga. Dari tempat itu, kedua WNI itu akan dipulangkan ke Indonesia.

Kedua WNI ini diketahui sebagai ABK kapal ikan Malaysia TW 1738/6/F. Mereka diculik kelompok Abu Sayyaf pada 19 November 2016, di wilayah perairan Merabung, Lahad Datu, Sabah, Malaysia.

Penyandera WNI dilaporkan tewas
Pihak militer Filipina, kedua WNI itu berhasil lepas ketika berlangsung operasi militer melawan kekuatan Abu Sayyaf di Brgy. Bunot, Kota Indanan, Kepulauan Sulu.

Penyanderaan dua WNI ini berakhir, setelah mereka muncul di pos militer Jolo usai pasukan Filipina terlibat pertempuran dengan para penculiknya.

“Prajurit kami menemukan mereka berada di sebuah pos penjaga, di mana keduanya di atas sebuah kendaraan,” ujar Komandan Pasukan Gugus Tugas Gabungan (JTF) wilayah Indanan, Brigadir Jenderal Cirilito Sobejana, seperti dikutip AFP, Kamis 7 September 2017.

“Sepertinya mereka berhasil melarikan diri dari penyanderannya, setelah pertempuran yang terjadi 30 menit sebelum mereka kabur. Keduanya dalam kondisi selamat, tetapi tampaknya kekurangan makanan,” jelasnya.

Dalam operasi militer tersebut, lima anggota Abu Sayyaf dilaporkan tewas. Sementara lima prajurit Filipina terluka dalam baku tembak.

Menurut Brigjen Sobejana, penyandera masih menyekap 15 sandera lainnya. 13 orang sandera itu diketahui warga asing, sementara dua lainnya warga Filipina.

 

- Advertisement -

Berita Terkini