Laporan: Dhabit Barkah Siregar
MUDANews.com, Medan (Sumut) – Beberapa pedagang buku di Jalan Pegadaian, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun tampak membongkar kiosnya. Setelah diselidiki, pembongkaran itu karena pedagang telah mendapat Surat Pemberitahuan (SP) terakhir dari Balai Perkeretaapian.
Surat itu, berisikan pemberitahuan pembongkaran oleh pihak PT KAI Divre I Sumut yang akan dilaksanakan pada 18 Januari 2017.
Sebelumnya, para pedagang itu beraktivitas di lapak yang berada di seputaran Titi Gantung dan Lapangan Merdeka Medan. Namun, karena revitalisasi oleh Pemerintah Kota (Pemko) Medan beberapa waktu lalu, tarif perkiosnya pun naik.
“Itu yang kita minta sama Pemko Medan, kami mau pindah kalau sudah ada alas hak yang jelas,” kata Ketua Persatuan Pedagang Buku Bekas Lapangan Merdeka Medan (P2BLM) Sainan, Rabu (18/01).
Sainan yang ditemui di kiosnya di Jalan Pegadaian juga mengatakan, P2BLM sudah menemui anggota DPRD Kota Medan Boydo Panjaitan untuk menceritakan nasib mereka.
“Tadi pagi kami sudah temui anggota dewan. Mereka bilang akan minta penundaan pembongkaran besok. Sampai menunggu ada alas hak dari Pemko untuk kita para pedagang. Jadi jelas nanti statusnya disana,” kata Sainan.
Selain tarif, para pedagang juga ragu akan izin berjualan di kios yang berada di Lapangan Merdeka Medan. Sebab, pedagang belum mendapatkan kejelasan izin hingga kini.
Karenanya, mereka bergantung dan berharap Pemko Medan bisa mengeluarkan izin itu secepatnya.
Tak hanya itu, mereka juga mengeluhkan hal tersebut kepada salah seorang anggota DPRD Medan, Boydo Panjaitan untuk meminta penundaan pembongkaran.
“Tadi pagi kami sudah temui anggota dewan. Mereka bilang akan minta penundaan pembongkaran besok. Sampai menunggu ada alas hak dari Pemko untuk kita para pedagang. Jadi jelas nanti statusnya di sana,” Sambung Sainan.
Pantauan di lokasi, tampak beberapa pedagang yang pindah lokasi ke Lapangan Merdeka Medan.[am]
