Walhi Sumut, Kasus Ikan Mati di Sungai Sei Sirah DLH Langkat Harus Transparan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Utara, menyebutkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Langkat, harus transparan dalam hasil monitoring ke lapangan agar tidak dianggap bermain mata oleh masyarakat.

Manager Advokasi Walhi Sumatera Utara, Khairul Bukhari menyebutkan dalam penanganan kasus, banyaknya ikan yang ditemukan mati di Sungai Sei Sirah Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat, Prov. Sumatera Utara, yang diduga tercemar limbah pabrik kelapa sawit (PKS) yang mengandung zat kimia yang berbahaya.

“Dan jika itu benar, maka akan menimbulkan dampak yang sangat mengkuatirkan dengan turunya tim kelapangan yang dipimpin langsung oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kelautan Kabupaten Langkat pada Minggu 12 September 2021 lalu,” ujarnya saat dimintai tanggapan mudanews.com di Medan, Kamis (7/10/2021).

Walhi Sumatera Utara, mengapresiasi tim secara langsung turun ke lapangan, tetapi WALHI Sumut berharap hasil turunya tim kelokasi dan mengambil beberapa sempel air guna untuk pengujian di laboratorium, harus diumumkan ke public dan disampaikan kepada masyarakat sekitar, yang menggunakan air sungai terhadap baku mutu air.

Walhi Sumut
Kadis Lingkungan Hidup Langkat , Iskandar Zulkarnaen Tarigan, serta Kadis Kelautan dan Perikanan (DKP) Langkat, Henri Tarigan bersama tim langsung ke lokasi melakukan peninjauan (Foto: Diskominfo Langkat)

Sebelumnya, Pemkab Langkat melalui Kadis Lingkungan Hidup (LH) Langkat, Iskandar Zulkarnaen Tarigan, serta Kadis Kelautan dan Perikanan (DKP) Langkat, Henri Tarigan bersama tim langsung ke lokasi melakukan peninjauan, di Desa Sei Sirah, Kecamatan Besitang, Langkat, Senin (13/9/2021).

Sesampainya dilokasi, Kadis LH dan Kadis Kelautan langsung menelusuri sungai bersama warga sekitar mengunakan perahu sampan, ke titik lokasi yang menurut warga sebagai tempat pembuangan limbah dari 3 (tiga) PKS, yang diduga kuat menjadi penyebab tencemarnya air Sungai Sei Sirah.

“Sampai dilokasi kami langsung menelusuri aliran sungai bersama warga untuk melakukan pemeriksaan,” sebut Kadis LH.

Iskandar juga menegaskan, pihaknya akan terus mendalami segala bentuk kemungkinan pasti, yang manjadi penyebab tercemarnya air sungai.

“Kami berjanji akan menyelesaikan permasalahan ini sampai benar benar terkendali, sehingga tidak lagi terjadi pencemaran,” tegasnya.

Ditambahkan Kadis Kelautan, menyatakan pihaknya sudah menggambil sempel air dan ikan yang mati dari Sungai Sei Sirah, guna pengujian di laboraturium, pada Minggu 12 September 2021 lalu.

Pengujian itu, untuk mengetahui secara pasti kemungkinan ada tidaknya kandungan zat berbahaya yang mencemari air sungai, yang menjadi penyebab ribuan ikan mati. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini