Rumah Intuisi, Gelar Diskusi Bertajuk Makna Filosofi Tradisi Malam Berinai

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Langkat – Rumah Intuisi, sebuah lembaga yang bergerak di bidang literasi menggelar diskusi dengan tema makna filosofi tradisi malam berinai, dalam tradisi perkawinan masyarakat melayu Tanjung Pura di Tanjung Coffe, Jumat (17/07/2020).

Kegiatan yang dilaksanakan Rumah Intuisi merupakan rangkaian dari upaya penggalian makna yang terkandung dalam prosesi malam berinai pengantin melayu. Hal ini disampaikan Muhammad Safawi pada saat pemaparan hasil awal penelitian tersebut.

“Budaya Melayu yang dilakukan para leluhur semakin lama semakin menghilang di telan zaman, ini upaya kita mengemas pelestarian budaya Melayu dalam kemasan milenial agar generasi muda semakin mengenal akar budayanya sendiri,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama M Sis Burhan penggiat budaya melayu Langkat Provinsi Sumatera Utara menyahuti adanya pergeseran dalam prosesi malam berinai.

“Ada tiga tahapan dalam malam berinai, malam pertama disebut dengan Malam Berinai Curi, Malam berinai kecil atau tengah dan malam ketiga malam berinai besar. Namun saat ini kebanyakan dimasyarakat dilaksanakan satu malam saja,” jelasnya.

Pemaknaan malam berinai diungkapan oleh Syamsul Bahri penggiat budaya melayu Langkat yang juga berprosesi sebagai Telangkai. Mengatakan bahwa malam berinai dilaksanakan sebagai Pertanda perpisahan dari masa lajang menuju masa berkeluarga.

“Malam berinai merupakan malam pertanda malam perpisahan masa lajang ke masa berkeluarga, selain itu juga pertanda sudah menjadi milik orang dan tidak boleh diganggu orang lain serta memberi semangat dan penangkal,” papar Syamsul Bahri.

Kegiatan ini dihadiri oleh ketua PK KNPI Bung Habibullah SH para tokoh budaya Tanjung Pura diantaranya Muhammad Nurdin (Amat Ok) M Sis Burhan, Syamsul Bahri. Tokoh wanita KB FKPPI KAB Langkat juga turut hadir. Para Budayawan Melayu tersebut sangat apresiasi terhadap kegiatan yang dilakukan komunitas tersebut.

“Hendaknya kegiatan ini menjadi jalan dalam membuka ruang kreativitas anak muda dalam menerapkan budaya Melayu tanpa mengesampingkan nilai-nilai luhur budaya tersebut,” lanjut Safawi sebagai founder Rumah Intuisi. Berita Langkat, red

- Advertisement -

Berita Terkini