Perbankan Diajak Ikut Menjaga Suasana Kondusif Saat Isolasi Massal Dilaksanakan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Aktifis muda Sumatera Utara Abdul Rahim mengajak pihak perbankan untuk ikut menjaga suasana kondusif saat isolasi massal di Sumut dijalankan.

Hal disampaikannya kepada wartawan pada Sabtu (28/3/2020), terkait mulai dilakukannya isolasi terbatas di Sumut, khususnya Kota Medan, Deliserdang menyusul maraknya penyebaran virus Corona.

Rahim mengatakan, masih banyaknya petugas bank yang melakukan tagihan (tunggakan) kredit kepada nasabah saat ini, jangan sampai menimbulkan masalah baru. Apalagi kondisi massal diam dirumah, tanpa ada kejelasan bagaimana masalah konsumsi harian dan sembako warga sudah menimbulkan kekalutan dan frustasi masal tersendiri.

Apalagi lanjut Rahim, Presiden Jokowi sendiri sudah memerintahkan bank untuk menunda tagihan kredit selama masa sulit isolasi terbatas dijalankan, dan OJK juga sudah mengeluarkan standar pelaksanaan. Serta diikuti oleh kesiapan para pemimpin bank untuk menjalankan instruksi presiden itu, sebagaimana pernyataan Dirut BRI Sunarto kepada media terkemuka dunia lewat kontributornya ditanah air.

Jika BRI segera melaksanakan restrukturisasi penagihan/penundaan kredit publik. Baik kepada para pengusaha, UMKM dan perorangan.

“Jangan sampai, karena sibuk mengejar target pemasukan kredit. Akhirnya timbul masalah baru, yakni gesekan dan konflik ditengah masyarakat. Dan kita khawatirkan dapat menjadi masalah baru, yang dapat menjadi pekerjaan baru kepada kawan-kawan aparat keamanan. Baik TNI-POLRI, ataupun masyarakat yang tunggakan kreditnya ditagih,” ujar Rahim yang juga aktifis HMI dan Radikalis Jokowi itu.

Disebutkan Rahim saat ini pemerintah provinsi, kabupaten dan kota tengah aktif mensosialisasikan isolasi terbatas dengan berdiam diri dirumah. Dan itu tentunya secara pasti bakal mengurangi penghasilan masyarakat.

“Masyarakat sudah diminta diam dirumah, untuk makan dan kebutuhan sehari-hari mereka saja sudah tak jelas. Jangan lagi ditambahi dengan tagihan kredit, dan kita takutkan malah nantinya jadi masalah baru,” ujar Abdul Rahim.

Rahim berharap semua pihak mentaati isolasi terbatas, termasuk pihak perbankan. Apalagi sebut Rahim, petugas yang melakukan penagihan kekediaman warga dimasa-masa isolasi, seolah tidak dipedulikan keselamatannya oleh pimpinan unit kerjanya.

“Marilah sama-sama kita jaga kondisi kondusif isolasi terbatas ini, jangan sampai timbul masalah baru. Kita percaya para pimpinan bank di Sumut apakah BRI, BTN, Mandiri, juga Bank Sumut masih punya nurani untuk tidak mencari-cari masalah baru saat ini,” tutup Abdul Rahim.

Dari pantauan wartawan meskipun Presiden Jokowi sudah menginstruksikan penundaan kredit, tapi dilevel bawah perbankan, himbauan itu belum konsisten dijalankan. Terbukti meskipun OJK sudah mengeluarkan POJK yang menjadi standart penundaan kredit, sejumlah petugas bank dilapangan masih saja berkeliaran melakukan penagihan kekediaman warga, dibawah intaian Virus Corona yang dapat mengintai siapa saja. Berita Medan, fian

 

- Advertisement -

Berita Terkini