MUDANEWS.COM, Medan – Dewasa ini kita ketahui bahwa pengisian BBM di SPBU mengalami banyak sekali kendala. Mulai dari petugas SPBU yang melakukan kecurangan dalam pengisian bahan bakar sampai POM bensin yang tidak dijaga oleh petugas.
Hal ini yang membuat terjadinya antrian yang sangat panjang, yang akhirnya banyak masyarakat mengeluh akan hal tersebut. Tentu ini adalah sebuah masalah yang harus diselesaikan dengan tidak mudah, karena menyangkut SDM di Indonesia.
Mungkin pada masa mendatang kiranya dapat digunakan sistem digitalisasi di era revolusi industry 4.0 ini. Seperti misalnya penggunaan sensor barcode pada POM di SPBU. Jadi dengan adanya sensor barcode ini customer yang ingin mengisi BBM dapat mengisinya sendiri, namun tetap ada ketentuannya.
Dalam kenyataannya pihak SPBU dapat saja meluncurkan kartu E-POM. Yang seperti kita ketahui bersama tentu fungsinya adalah untuk mengisi BBM pada POM khusus yang di sediakan. Karena kita juga sadar perlu ada sosialisasi dan rekayasa penggunaan sistem barcode pada POM di SPBU.
Untuk cara kerja kartu E-POM, hampir sama dengan cara penggunaan kartu E-TOL. Yaitu dengan cara menempelkan kartu pada sensor barcode yang telah disediakan. Lalu pengguna hanya tinggal mengisi BBM sesuai keinginan dan kebutuhan pengguna. Setelahnya jangan lupa untuk menekan tombol bahwa transaksi telah selesai dan otomatis saldo dalam kartu E-POM akan terpotong.
Dengan begini ada kemungkinan antrean pada SPBU dapat terurai.
Hal ini di karenakan POM yang tidak di jaga oleh petugas dapat digunakan oleh customer yang telah memiliki kartu E-POM. Atau mungkin SPBU-SPBU tidak perlu lagi ada petugas yang menjaga POM untuk mengisi BBM. Karena semua POM telah dilengkapi oleh sistem barcode, dan konsumen dapat mengisi BBM sendiri dengan menggunakan kartu E-POM.
Ditulis Oleh Kel.5 :
Dea silfi safitri
Yulia anggraini
Ridha chairani
Aldi ramadhani
M.aryo pratomo
Safdinan adli hutasuhut
Fakhri affandi lubis
Lili adelia lase
Tri wahyu wardhana
Syahreza hanafi
-Jurusan Psikologi Universitas Medan Area
