Demo Betor Medan, Laju Transportasi Online Bakal Dihentikan?

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Demonstrasi Pengemudi Becak Bermotor (Parbetor) di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut), Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Medan Petisah dilanjutkan dengan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama perwakilan Komisi A, Ramses Simbolon dan Komisi C, Ebenezer Sitorus.

“Jadi tadi kita mendesak DPRD Sumut yang diterima anggota Komisi A, Ramses Simbolon dan Ketua Komisi C, Eben Ezer Sitorus. Atas desakan satu surat yang kita mohonkan pada Rapat Dengar Pendapat pada tanggal 5 April lalu agar angkutan berbasis online dihentikan, itu sudah terealisasi. Jadi, surat itu sudah dikeluarkan oleh pimpinan DPRD Sumatera Utara pada hari ini,” kata perwakilan parbetor sekaligus Koordinator aksi, Johan Merdeka usai mengikuti RDP, Selasa (23/5/2017).

Dalam rapat itu, Johan Merdeka dan perwakilan DPRD Sumut menyepakati beberapa keputusan.

“Kami meminta Dinas Perhubungan Sumut dan Medan untuk melakukan tindakan tegas terhadap angkutan online. Kami tidak mau menunggu lama, karena lebaran sudah dekat. Hari ini Kadishub harus melakukan penindakan. Kami tidak mau menerima janji palsu lagi. Kami meminta dengan tegas tindakan Kadishub untuk menertibkan angkutan online. Setelah ini kami akan ke Dishub untuk menagih janji itu, sesuai dengan hasil RDP pada tanggal 5 April lalu,” ungkapnya.

Tidak hanya soal menghentikan angkutan berbasis online, massa juga menuntut beberapa pengemudi betor yang ditahan karena dianggap berbuat kekerasan saat aksi sebelumnya.

“Selain persoalan angkutan berbasis online, beberapa rekan kami sekarang ini berada di Lapas Tanjung Gusta akibat dari adanya benturan yang terjadi beberapa waktu lalu,” katanya.

Demo tersebut juga diwarnai aksi teatrikal, dengan membawa batu nisan bertuliskan “DPRD, Gubernur, Walikota, Dishub dan Polisi (Hati Nurani)”. Batu nisan itu, sebagai simbol bahwa telah matinya hati nurani para elit politik, penegak hukum yang dianggap tak memperhatikan nasib para pengemudi betor.

Pantauan di lokasi, ratusan personil Satuan Shabara Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan disiagakan guna mengamankan jalannya aksi, sekaligus mengantisipasi terjadinya bentrokan.

Tak hanya itu, jalanan di seputaran lokasi ditutup dan berdampak macet di beberapa ruas jalur sekitar seperti Jalan Kejaksaan, Raden Saleh dan Pengadilan. Berita Medan, Dhabit Barkah Siregar

- Advertisement -

Berita Terkini