Pejuang Islam Nusantara Sumatera Utara, Kembali Berbagi di Bulan Ramadhan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Pejuang Islam Nusantara Sumatera Utara (PIN Sumut) kembali melanjutkan perjuangannya memberikan sesuatu yang terbaik untuk masyarakat, Jum’at (1/5/2020).

Bantuan tersebut diberikan agar tetap tersenyum walaupun sedang dirundung musibah COVID-19 yang belum juga reda.

“Segenap daya yang dipunya terus diberikan sebagai bentuk komitmennya dalam berkhidmat kepada ulama dan umat. Tak peduli dalam situasi dan kondisi apapun, terlebih di bulan Ramadhan yang penuh rahmat dan ampunan semakin menambah rasa semangatnya untuk berbagi kepada sesama yang membutuhkan,” kata Ketum PIN, Abdul Kholik.

Kholik menambahkan, di jalan Perhubungan Udara Medan menjadi saksi bagaimana perjuangan PIN Sumut yang begitu peduli terhadap masyarakat khususnya kepada para pejalan kaki, pedagang, pengendara motor yang sedang menanti berbuka puasa yaitu dengan cara membagikan takjil.

Pejuang Islam Nusantara Sumatera Utara, Kembali Berbagi di Bulan Ramadhan
Sahabat Emil Hardi membagikan takjil kepada petugas kebersihan

“Sekilas mungkin terlihat biasa namun jika memandang senyuman yang tampak dari raut wajah masyarakat di sana yang begitu senang akan kehadiran sahabat PIN Sumatera Utara maka akan terlihat sesuatu yang luar biasa dan sangat berarti,” ujarnya.

Ketum mengungkapkan, berkat kerja keras dan kesungguhan yang telah dilakukan oleh PIN Sumatera Utara, Islam Nusantara pun semakin dipahami, masyarakat yang tadinya banyak yang tak mengerti bahkan tidak sedikit yang mencemooh Islam Nusantara, perlahan mulai memahaminya.

“Tidak hanya memahami bahkan mau berjuang bersama untuk mendakwahkannya semampu yang bisa dilakukan. Semoga Allah SWT senantiasa melimpakan rezeki yang halal dan barokah kepada sahabat PIN Sumatera Utara agar terus bisa berbagi di tengah masyarakat yang merindukan kesejukan,” tutur Abdul Kholik. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini