50 Desa Sebagai Area Studi EHRA, Wahid : Berguna Untuk Pemutakhiran Strategi Kabupaten

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, BATU BARA – Dinas Kesehatan P2KB adakan kegiatan Rapat Evaluasi dan Pelaporan Hasil Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) Kabupaten Batubara Ta. 2022, di Aula Kabtor Dinas Kesehatan, Jum’at (02/09/2022).

Bupati Batubara Ir. Zahir, M. AP disampaikan Kepala Dinas Kesehatan drg. Wahid Khusyairi, M.M, dalam pelaksanaan studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) Kabupaten Batubara tahun 2022 ini, diambil dari 50 Desa/Kelurahan sebagai Area Studi.

Dikatakannya, manfaat dari Studi EHRA untuk penyusunan dan pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) dan sebagai bahan untuk menyusun kebijakan, advokasi, program dan kegiatan untuk mencapai target yang ingin dicapai di Bidang Sanitasi di Kabupaten Batubara

Lebih lanjut, dalam studi EHRA ini disyaratkan jumlah sampel (responden) minimal per Desa/Kelurahan sebanyak 40 orang responden. Respondennya adalah ibu atau anak perempuan yang sudah menikah dan berumur antara 18 s/d 60 tahun.

“Kemudian, Enumerator melakukan wawancara dan observasi, dan hasilnya diinput secara online, kemudian dilakukan pengolahan dan analisa data oleh tenaga ahli dan selanjutnya ditampilkan dalam bentuk dokumen,” katanya.

Dari hasil pengolahan dan analisis data Studi EHRA ini, drg Wahid menyebutkan, telah didapati Gambaran Indeks Risiko Sanitasi dan Penetapan Area Beresiko dari seluruh Area Studi sebagai berikut, 4 Desa daerah Kurang Beresiko (8%), 29 Desa Beresiko Sedang (58%), 11 Desa Beresiko Tinggi (22%) dan 6 desa Beresiko Sangat Tinggi (12%). (Ak)

- Advertisement -

Berita Terkini