Dituding Hendak Garap Lahan Masyarakat, Beko Milik PT Blungkut Jaya Merbau Diusir Warga

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Labuhanbatu Utara – Satu unit excavator (beko) milik PT Blungkut Jaya Merbau, diusir oleh warga dari areal perkebunan masyarakat di Desa Tubiran, Kecamatan Merbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, Senin (5/10/2020).

Pengusiran ini dilakukan warga yang tergabung dalam kelompok Patama (Perjuangan Anak Tubiran Merbau) karena menuding keberadaan beko tersebut merupakan siasat PT Blungkut Jaya, diduga dalam upaya merebut lahan milik masyarakat.

Juru bicara Poktan Patama, Kanali mengatakan sejak tahun 2008, PT Blungkut Jaya telah berulang kali berupaya untuk merebut lahan milik masyarakat seluas sekitar 200 Hektar. Padahal menurutnya, masyarakat merupakan pemilik sah, yang bisa dibuktikan dengan dokumen resmi.

“PT Blungkut Jaya ini datang secara ujug-ujug di tahun 2008 dan langsung berusaha merampas lahan ini. Mereka melakukan intimidasi kepada warga, termasuk dengan mengerahkan (dibantu) kekuatan bersenjata aparat keamanan untuk menakut-nakuti masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut kata Kanali, bahwa kasus ini sebenarnya sudah dibawa ke ranah hukum, oleh masing-masing pihak (2 gugatan berbeda -red). Tapi karena kedua gugatan tersebut dianggap kabur oleh majelis hakim maka tuntutan yang diajukan masing-masing pihak tidak dikabulkan oleh majelis hakim.

Namun di kedua persidangan tersebut, tambah Kanali, beberapa saksi yang dihadirkan oleh pihak PT Blungkut Jaya, malah memberikan keterangan yang mendukung (menguatkan) kepemilikan masyarakat.

Dituding Hendak Garap Lahan Masyarakat, Beko Milik PT Blungkut Jaya Merbau Diusir Warga (2)
Warga mengusir Beko Milik PT Blungkut Jaya Merbau

Termasuk, lanjutnya, kesaksian dari seorang saksi ahli (pakar agraria yang berasal dari Universitas ternama) yang dia lupa namanya, yang berpendapat bahwa secara hukum agraria, masyarakatlah yang berhak atas kepemilikan tanah tersebut.

Ketika hal tersebut coba dikonfirmasi dengan PT Blungkut Jaya, karyawannya yang ada di sekitar lokasi kejadian terkesan menutup-nutupi informasi kepada awak media. Saat ditanyakan dimana lokasi kantor PT Blungkut, sebagian mengatakan tidak tahu, dan sebagian lagi mengatakan di Kampung Enam.

Lalu ketika awak media mencari ke Kampung Enam, warga sekitar mengatakan tidak ada kantor PT Blungkut Jaya di wilayah mereka.

Berdasarkan pantauan mudanews.com di lapangan, keberadaan PT Blungkut memang terkesan misterius. Di lokasi kejadian, tempat mereka akui sebagai kantor hanya sebuah rumah papan sederhana.

Namun seorang security PT Blungkut Jaya yang mengaku bernama Rahmat Siregar mengatakan mereka hanya ditugaskan untuk menjaga situasi agar tidak bentrok. “Keterangan lebih lanjut, silahkan tanya sama pimpinan,” katanya.

Sementara, Salman, mandor Beko milik PT Blungkut Jaya, yang sejak 22 September lalu sudah berada di lokasi tersebut, mengatakan dia ditugaskan untuk melakukan pembersihan parit di blok A1 sampai blok A6. Ketika ditanyakan, dimana lokasi blok A1-A6 tersebut berada, ia memberikan jawaban yang aneh, dengan mengatakan tidak tahu, padahal itu adalah lokasi kerjanya.

Selain memberikan pernyataan yang berbelit-belit, Salman juga terbukti berbohong saat menjawab pertanyaan awak media. Misalnya ketika ditanyakan blok mana saja yang sudah dikerjakannya, Salman menjawab Blok A3, A5 dan A6. Ketika dituding telah berbohong karena sebelumnya mengatakan tidak tahu lokasi blok tersebut, Salman terlihat gelagapan dan terus berusaha berkelit. Berita Labuhanbatu Utara, Arjuna

- Advertisement -

Berita Terkini