Paket Sembako di Padangsidimpuan Mengecewakan Warga

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Padangsidimpuan – Paket sembako Pemko Padangsidimpuan mengecewakan warga. Pasalnya isi paket bantuan untuk warga terdampak Covid-19 tersebut dinilai tidak layak untuk memenuhi kebutuhan warga.

Adalah warga di Lingkungan VI, kelurahan Wek V kecamatan Padangsidimpuan Selatan menyatakan paket sembako berisi 2 liter beras , 1 butir telur, mi instan dan 250 gram minyak goreng.

Kepala Lingkungan (Kepling) VI, Rismawan Hasibuan tak menyangkal sembako yang diberikannya sesuai yang diungkapkan masyarakat.

“Iya betul hanya segitu dapatnya setelah dibagi rata jumlah warga,” kata Rismawan kepada media lokal, Selasa (28/4/2020).

Rismawan menjelaskan pihaknya sebelumnya hanya menerima 25 paket sembako berisi beras, minyak goreng, dan telur ayam. Sementara, jumlah warga di lingkungan tempat tinggalnya sebanyak 240 KK.

“Jika hanya dibagikan kepada 25 orang, tentu yang lain cemburu. Berdasarkan mufakat tokoh masyarakat dan Hatobangon, maka paket 25 itu dibagi rata untuk 240 KK. Ya hasilnya segitu,” kata Rismawan.

Tokoh masyarakat Robet dan Samsul juga sudah mempertanyakan penambahan sembako ke pihak kelurahan, namun jatah yang dibagi hanya 25 paket, dan tidak ada penambahan.  Kekecewan disampaikan seorang warga berinsial AR (50) warga Jalan Kartini.

“Ia saya jadi heran, kalau di tv itu bantuan sembako nggak sepeti ini. Kok ditempat kami lain nggak manusiawi kayaknya. Makanya kita nggak nyangka aja, apa ini belas kasihan atau pemerintah ini anggap remeh sama kita warga ini,” katanya.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Padangsidimpuan, Taty Aryani Tambunan mengapresiasi sikap dan transparansi yang dilakukan Kepling Rismawan.

“Sikap yang dilakukan Kepling sudah benar berdasarkan mufakat tokoh masyarakat. Yang menjadi persoalan itu, Pemerintah daerah yang memberikan sembako tidak sesuai KK yang diajukan,” tegas Taty.

Oleh karena itu, Taty mengimbau Wali Kota Padangsidimpuan untuk mengevaluasi ulang pembagian sembako sehingga tidak menimbulkan kisruh di tengah-tengah masyarakat.

“Sedari awal sudah saya sampaikan, pemkot harus bersinergi dan memperkuat komunikasi dengan semua stakeholder termasuk DPRD. Kalau anggaran untuk sembako kurang kan bisa kita pikirkan bersama dari mana kita alokasikan. Kalau sudah begini ya kedepannya jangan lagi kalau bisa,” tegasnya. (tim)

- Advertisement -

Berita Terkini