Polda Sumut, Atasi Begal Perlu Kerjasama Semua Pihak

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Kasubbid Penmas Humas Polda Sumatera Utara AKBP MP Nainggolan mengatakan terkait begal marak di kota medan harus punya penelitian. Berapa begal satu minggu dan sebulan.

“Begal ini bisa terjadi kapan dan dimana saja, tentu tidak ada polisi sewaktu kejadian. Dan bisa terjadi pada siapa saja,” beber AKBP MP Nainggolan di Mapoldasu Jalan Sisingamangaraja KM.10,5, Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Jumat (31/1/2020).

Oleh karena itu, kita sebagai warga masyarakat harus berusaha mencegah jangan jadi korban dengan cara dari diri sendiri dan keluarga.

“Kalau ada jalan yang terang di jalan yang terang, yang pasti begal itu ditempat yang sunyi,” jelasnya.

PLN harus memberikan penerangan jalan, jangan sampai gelap dan jalan besar aja yang terang seperti jalan SM Raja dan peran Disnaker. Faktor terjadi begal yaitu bisa terpengaruh narkoba dan pengangguran.

“Seluruh elemen masyarakat harus bekerja sama. Minimal jadi polisi dari diri sendiri. Mencegah diri tidak jadi korban,” harap AKBP MP Nainggolan.

Sementara itu, saat ditanya apa alasan polisi dan regu intel tidur terkait begal marak di Kota Medan? Koordinator Nasional Forum Silaturrahmi Mahasiswa Indonesia Muhammad Mas’ud Silalahi SSos mengungkapkan baru saja meninggal orangtua dari Mahasiswi UIN-SU beberapa hari lalu dan ia pun mengirim berita antara yang berjudul Begal sadis di Medan, bacok korban hingga patah tangan dan putus arteri serta mengirim berita detik.com yang berjudul Beraksi di 26 Lokasi, 4 Begal di Medan Ditembak Polisi.

“Yang kita ingin kan itu polisi hadir sebelum kejadian, jadi mestinya polisi meningkatkan tingkat keamanannya ditengah-tengah masyarakat. Agar ada antisipasi sebelum kejadian,” katanya.

Lanjut Mas’ud, mestinya polisi dan regu Intel hadir untuk bersama-sama masyarakat mencari solusi pengamanan, keamanan dan kenyamanan masyarakat. Sebelum begal semakin marak dan korban semakin banyak.

“Jadi, perlu juga pos-pos ronda dan seluruh element kepemudaan, kemasyarakatan dll, untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat sumut. Dan ada upaya pengantisipasian terhadap tindak kriminal, pembegalan, penjambretan dan perampokan,” harapnya. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini