Larang Mengangon di PT.Scofindo, Peternak Melapor ke DPRD

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Erwin

MudaNews.com, Batubara (Sumut) – Puluhan perwakilan peternak lembu dari beberapa Desa yang berbatasan dengan perkebunan PT.Scofindo di Kecamatan Lima Puluh, ramai-ramai mendatangi DPRD Batubara, Jum’at (21/4).

Kedatangan para perternak lebu itu terkait larangan mengangon (mengembala) dan pemutusan jalan diareal perkebunan PT.Scofindo.

Disambut Ketua Komisi B, Fahmi S.H, didampingi M Safi’i dan angota lain. Kadis Peternakan H.Hasriansyah Idris MM, Manajer PT.Socfindo Frans Tambunan dan Asistennya. Kapolsek Limapuluh AKP Zulfikar S.H, seluruh Kepala Desa yang berbatasan PT Scofindo dan peternak.

Fahmi menyampaikan Pemerintah daerah maupun Pemerintahan pusat sangat berharap pada seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit tak terkecuali PT. Scofindo, agar dapat mentolelir dalam setiap mengambil keputusan yang berdampak pada masyarakat. Khususnya seperti kasus yang terjadi hari ini antara PT. Scofindo dan para peternak Lembu.

“Ini bukan warga lagi yang bermohon menagemen, tapi kami DPRD secara khusus bermohon kepada managemen melalui manajer. Agar memperbolehkan para peternak yang ada berbatasan dengan perkebunan PT. Scofindo diwilayah Lima Puluh untuk diperbolehkan mengangon lembu mereka,”pintanya.

Mendapat pernyataan itu, Meneger PT.Socfindo Frans Tambunan yang awalnya ragu menjawab permintaan itu akhirnya para pengembala sapi untuk mengangon diarea perkebunan, sembari menunggu point-point perjanjian yang bakal disepakati bersama dalam ketertiban memelihara maupun mengembala.

Frans juga mengatakan, menurut perkebunan Scofindo bahwa sapi itu dapat menurunkan tingkat produksi bagi perusahaan.

untuk mengizinkan permohonan DPRD Batubara tersebut agar para warga diizinkan mengembala sapinya itu, akhirnya dengan hati yang berat, Manajer PT.Socfindo, Frans Tambunan, mengizinkan bagi warga untuk dapat mengembala sapinya

“Untuk sementara ini saya izinkan, tapi saya harap, bagi para warga agar tidak menambah lagi jumlah lembu titipannya (lembu parohan) sembari menunggu siapnya perjanjian yang akan kita sepakati bersama”, imbuhnya.[rd]

- Advertisement -

Berita Terkini