Laporan: Alvian
MudaNews.com, Medan (Sumut) – Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) menggelar pelantikan pengurus DPW PNTI Sumatera Utara dan Pengurus DPD PNTI kabupaten/Kota Se-Sumatera Utara pada sabtu 15 April di gedung bina graha/BAPPEDA Pemprovsu jln.Diponegoro 21 Medan.
Acara tersebut turut dihadiri orang no 1 di Sumatera Utara yaitu Tengku Erry Nuradi sekaligus selaku pelindung Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) Sumatera Utara dan seluruh DPD Kabupaten/Kota Sumatera Utara, DPW Sumatera Utara serta terlihat sebagian masyarakat Nelayan Sumatera Utara.
Adhannur selaku ketua umum DPW PNTI Sumatera Utara terpilih menyampaikan hormatnya kepada tengku Erry selaku pelindung PNTI, dan rekan rekan seperjuangan yang telah berdiri untuk mengabdi pada asosiasi PNTI.
” saya sangat bertrimah kasih sekali kepada bapak Gubernur yang kiranya telah sudi untuk dapat menyambangi acara pelantikan PNTI DPW dan DPD kabupaten/kota ini, juga tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan PNTI DPW Sumatera Utara maupun DPD Kabupaten/Kota yang hari ini masih setia bergelut di Asosiasi kita ini” jelasnya.
Selain itu Adhannur juga menceritakan secara singkat bahwa PNTI didirikan pada tahun 2003 bertempat di Kota Jakarta yang dimana tujuan Asosiasi ini sebagai mediasi penghubung suara masyarakat nelayan kepada pihak pemerintahan.
“hari ini PNTI dibentuk supaya menjadi jembatan untuk masyarakat nelayan tentunya karena sejauh ini, selalu suara msyarakat nelayan tidak sampai kepada pemerintahan”jelas Adhannur.
Di sela sela penyampainnaya Adhannur berharap agar PNTI dapat bekerja semaksimal mungkin untuk menyuarakan keluhan masyarakat nelayan yg ada di Sumatera Utara dan PNTI harus mengambil peran besar sebagi mata dan telinga untuk memberikan informasi kepada aparat-aparat agar laut indonesia menjadi aman dan selamat dari kapal-kapal asing.
Berkaitan dengan hal ini Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi dalam kesempatan beliau juga memaparkan bahwa ada 12 kabupaten kota yang ada di Sumutera Utara yang tergolong dari asosiasi nelayan.
Dikatakannya oleh Tengku Erry bahwa dengan laut yang lebih luas dari daratan ia mengajak masyarakat nelayan dan Aparat yang terkait khususnya harus mngedepankan visi kemaritiman.
“karena potensi laut kita sangat luar biasa, laut kita sering menjadi incaran kapal-kapal asing maka dari itu kita harus perketat kawalan ini guna keamanan laut,” pungkas Erry.
Dengan dibentuknya PNTI ini tentu sangat apresiasi dan harus disukseskan karena potensi laut indonesia sangat besar sekali.
“kita harus manfaatkan ini secara maksimal, karena kita mempunyai potensi laut yng sangat kaya akan sumber daya ikan yang di anugerahkan oleh Allah SWT.”
Tengku Erry juga mengilas sedikit sejarah bahwasanya masyarakat juga harus mengetahui Sumatera Utara pernah di anugerahkan oleh Allah SWT hutan, tambang batubara, dan minyak bumi.
“nah potensi yg di berikanNYA ini hendaklah kita manfaatkan secara maksimal dan kita jaga keasriannya terutama laut indonesia.”tutur Erry.
“Oleh karena itu, potensi laut ini, jangan sampai kita menjadi penonton, tetapi dengan kebijakan dan dukungan dari stokholder, kita harus bisa memanfaatkn hasil laut dari negeri kita sendiri.” sambung Erry.
Berkaca dari masalalu kapal-kapal asing yang masuk ke laut Indonesia secara ilegal pernah di tenggelamkan atas perintah Presiden Jokowidodo.
“Oleh karna itu kebijakan ini sangat konsisten bahwa jika ada kapal asing yg masuk kelaut kita, harus diberikan punisment dan membuat penguatan keamanan laut kita” jelas Erry.
Menariknya, di sela-sela penutupan Tengku Erry menyampaikan pantun yang membuat suasana semakin hidup dan semangat. Erry juga berharap Asosiasi ini dapat mengembalikan negeri bahari yang dimiliki Indonesia.
“Mari kita kembalikan kejayaan negeri bahari, karena nenek moyang kita adalah seorang pelaut untuk itu mari kita kembalikan negeri bahari ini” tutup Erry dengan semangat.[rd]
