Pengamat : Komunikasi Politik Edy Rahmayadi Minim Etika

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, MEDAN – Gubernur Edy Rahmayadi harus berhenti mengumbar ambisi politik ke publik dan fokus pada deretan program pembangunan yang selama ini belum tercapai. Hal itu disampaikan Pengamat Komunikasi Politik Universitas Medan Area (UMA) Ara Auza S.I.Kom, M.I.Kom, Jumat (19/8). Ara menanggapi pernyataan Edy Rahmayadi saat ditanya apakah akan masih bareng dengan Musa Rajeckshah pada Pilgubsu 2024 nanti. Edy Rahmayadi menjawab blak-blakan bisa iya, bisa tidak berpasangan lagi dengan Musa Rajeckshah. Secara etika, tak seharusnya Edy Rahmayadi menjawab langsung seperti itu, apalagi di sampingnya masih ada Musa Rajeckshah, yang masih menjabat sebagai sebagai Wakil Gubernur Sumatera Utara sampai habis periode 2023 nanti.

Menurut Ara Auza S.IKom, M.I.Kom, saat ini komunikasi Edy ke publik hanya soal politik, yang menjurus ke arah konflik dan tidak ada kaitannya langsung ke pada agenda pembangunan.

“Kemarin Edy Rahmayadi menawarkan Bobby Nasution dan beberapa tokoh lainnya jadi Wakil Gubernurnya beliau, lalu singgung konflik perang Rusia – Ukraina, serang partai politik karena dianggap tidak sesuai dengan selera beliau, dan banyak lainnya yang membuat tampilan etika komunikasi politik Edy Rahmayadi buruk di hadapan publik,” kata Ara.

Menurut Ara, sebagai seorang Gubernur Edy Rahmayadi harusnya memberikan contoh komunikasi politik yang baik ke publik dan bukan justru terkesan tampil seperti jagoan yang minim menginformasikan kondisi pembangunan di Sumut.

Kata dia, publik sebenarnya menunggu bagaimana progres pembangunan di masa kepemimpinan beliau sebagai Gubernur. Jelaskan ke publik, kenapa pembangunan yang sudah digroundbreaking beliau gagal seperti pembangunan Tol Dalam Kota, PLTGU, pembangunan Sport Center yang terancam gagal, dan kini Proyek 2,7 Triliun yang disinyalir menabrak aturan hukum.

“Bisa jadi ini upaya menarik perhatian publik masuk ke ranah politik sehingga kemudian publik lupa bahwa tidak ada satupun program pembangunan yang dicanangkan Edy Rahmayadi itu berjalan,” tutup Ara. (Red)

- Advertisement -

Berita Terkini