Pelantikan KAHMI Pematang Siantar, Manimbang Kahariady Sebutkan 5 Prinsip Implementasikan Insan Cita

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Pematang Siantar – Sektretaris Jenderal Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Sekjen MN KAHMI) Manimbang Kahariady mengharapkan agar para pimpinan dan anggota KAHMI terus meningkat semangat kebersamaan dalam keberagaman.

Hal ini tidak saja untuk memperkokoh persatuan sesama anak bangsa, melainkan juga mendorong semangat untuk meningkatkan peran dan partisipasi keluarga besar KAHMI dalam mengakseskan pembangunan daerah sebagai kumpulan dari para cendekiawan Muslim yang tergabung dalam KAHMI.

Para anggota dan pengurus KAHMI berkesempatan untuk memberikan peran kontribusi, tidak saja pada antisipasi, partisipasi bahkan tawaran-tawaran solusi yang dihadapi dalam berbagai masalah dalam pelaksanaan pembangunan di daerah.

Hal tersebut disampaikan Manimbang Kahariady pada saat acara pelantikan Majelis Daerah (MD) KAHMI dan Forhati Kota Pematangsiantar Periode 2022-2027 yang berlangsung di Convention Hall Hotel Pematang Siantar, pada hari Sabtu (25/6/2022).

Pelantikan KAHMI Pematang Siantar
Ketua Umum MW KAHMI Sumut H Rusdi Lubis SH MMA melantik Pengurus MD KAHMI Pematang Siantar Periode 2022-2027

Hadir pada kesempatan tersebut ketua umum Majelis Wilayah (MW) KAHMI Sumatera Utara H Rusdi Lubis SH MMA yang juga Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD Sumut beserta Sekretaris Umum MW Dadang Darmawan, Plt Wali Kota Pematangsiantar dr. Hj. Susanti Dewayani SpA beberapa anggota DPRD Kota Pematangsiantar, anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Hendra Cipta, Kapolres, Dandim, para pimpinan organisasi sosial kemasyarakatan, para aktivis dan pengurus HMI serta para tokoh masyarakat.

Dalam orasi ilmiahnya yang bertemakan “Penguatan 3 Basis Dalam Mengimplementasikan 5 Prinsip Insan Cita untuk Meningkatkan Peran Kontribusi dalam Pembangunan Bangsa”.

Manimbang menyebutkan, pertama,  sudah menjadi Sunnatullah dan kekayaan bahwa Indonesia ditakdirkan kehadiran masyarakat yang sangat pruralisme beragam terdiri dari berbagai suku bangsa, agama budaya dan sebagainya merupakan modal besar di dalam membangun bangsa.

Kedua, semangat kebersamaan sesama anak bangsa terus di rawat dan dikembangkan. Tidak hanya akan meneguhkan persatuan bangsa, tetapi juga menjadi modal dasar sekaligus modal besar dalam mensukseskan pembangunan di daerah.

Lebih lanjut dikatakannya, bahwa merawat kebersamaan dalam keberagaman telah menjadi petunjuk bagi segenap anak bangsa bahwa semangat Bhinneka Tunggal Ika adalah menjadi petunjuk sekaligus tumpuan utama di dalam merawat dan menjaga pola relasi mengembangkan potensi kita sesama anak bangsa.

“Selain itu, dalam suasana keberagaman tekad dan semangat untuk terus memupuk rasa saling membangun, membantu serta bekerjasama produktif merupakan keniscayaan dalam menghadapi situasi masyarakat yang terus berusaha meningkatkan kualitas demokrasi di tanah air,” jelasnya.

Ketiga, sebagai organisasi yang berbasiskan yang bernafaskan Islam para pengurus dan anggota KAHMI diharapkan terus menguatkan, jati diri, integritas dan amal saleh, dalam satu tarikan nafas dengan kegiatan dakwah. Karena dimensi esensial (perlu sekali dasar-red) tersebut yakni dakwah amal sholeh dan menjaga identitas diri justru semakin dikuatkan di dalam menjaga kehidupan keragaman.

Keempat, semangat untuk mengamalkan ilmu dan pengalaman yang dimiliki dengan semangat Amaliyah serta kegiatan dakwah yang berkualitas dan berkesimabungan. Dengan semakin memperkuat kehidupan keberagaman itu dalam mensikapi persoalan-persoalan aktual yang terjadi karena dengan identitas diri yang kuat akan menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa keberadaan kita yang sangat pluralisme merupakan anugerah sebagai modal dasar dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi serta jenis sinergitas yang berkelanjutan dalam pembangunan di daerah.

Kelima, para pengurus dan anggota agar meneguhkan komitmen pengabdian melalui pelaksanaan tugas dan tanggung jawab di organisasi.

Pelantikan KAHMI Pematang Siantar
Sekjen MN KAHMI Manimbang Khariady (Foto: Dok Istimewa)

Sebagai fungsionaris organisasi yang mendapat kepercayaan dari anggota, ujarnya, diharapkan menjaga dan memelihara semangat pengabdian. Untuk itu, tiga hal yang penting dan mendasar yaitu:

Pertama, kesadaran yang tinggi akan hadirkan Mission yang diemban oleh organisasi.

Lanjutnya, kedua, meningkatkan kemampuan manajerial dan profesional agar tugas-tugas organisasi berjalan dengan baik dan lancar serta yang lebih penting adalah kemampuan dan kemauan yang tinggi. Ketiga, menjalin kerjasama dengan segenap elemen bangsa di daerah dalam rangka menghasilkan program berkualitas serta berkesinambungan.

“Apabila tiga hal itu tidak dimiliki dan tidak dirawat dengan baik yaitu kesadaran akan Misi organisasi, peningkatan kemampuan manajerial serta kerjasama yang baik, baik di internal maupun eksternal, maka dikhawatirkan posisi yang terhormat sebagai fungsionaris akan bergeser ke pada posisi yang terendah, bahkan tidak punya hati yaitu hanya sekedar menjadi aksesoris di dalam organisasi,” kata Manimbang.

Karena itu, dia berharap kesadaran akan tugas dan tanggung jawab yang besar dalam organisasi itu hanya mungkin dilakukan apabila konsolidasi menyeluruh yang diawali dengan konsolidasi persepsi dapat dilakukan secara nyata.

Selanjutnya Manimbang berpesan para pengurus dan anggota KAHMI terus menjaga sikap kritis dan kepekaan sosial menghadapi dinamika masyarakat yang terjadi, kepekaan dan sikap kritis itu ditunjukkan dengan kesetiaan untuk memberikan atensi dan solusi terhadap persoalan-persoalan umat sebagaimana diketahui bahwa dari era selalu saja ada gerakan perilaku sikap tindakan yang terkesan mengganggu semangat keberagaman, kebersamaan serta semangat kita di dalam melaksanakan peran-peran penting partisipasi dan kontribusi dalam pembangunan.

Dalam kesempatan dialog itu, Manimbang merespon pertanyaan para peserta yang terdiri dari berbagai pimpinan organisasi, anggota HMI dan KAHMI. Manimbang menekankan partisipasi di dalam pembangunan bangsa menjadi keharusan dan kewajiban segenap elemen bangsa termasuk para pimpinan dan anggota KAHMI.

Usai orasi ilmiah, dilanjutkan dengan dialog, suasana peserta penuh antusias.

Manimbang berharap agar dinamika organisasi terawat dan terjaga baik, karena itu dimungkinkan akan lahirnya pemimpin yang berkualifikasi sebagai pemimpin yang selalu beradaptasi pada penyelesaian masalah yang dihadapi atau pemimpin problem solving (suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah) dan mencegah terjadinya pemimpin yang berkarakter atau problem maker (pembuat masalah) yang bisa mengganggu jalannya konsolidasi organisasi. (Arda)

- Advertisement -

Berita Terkini