Anies Diapit Ganjar dan Prabowo

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Elektabilitas Anies Baswedan dalam survei terbaru Lembaga survei Indikator Politik Indonesia berada di posisi kedua terkait Pilpres 2024. Posisi Anies berada di tengah, yakni antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menhan Prabowo Subianto.

Indikator Politik Indonesia merilis survei terbaru terkait elektabilitas capres pada Selasa (21/7/2020). Ganjar berada di posisi pertama di angka 16,2%. Kemudian disusul Anies Baswedan yang merupakan Gubernur DKI Jakarta dengan perolehan 15%. Sementara Prabowo Subianto ada di posisi ketiga dengan angka 13,5%.

Pada survei ini, Indikator Politik Indonesia mencantumkan survei elektabilitas capres sebelumnya. Dari data tersebut diketahui elektabilitas Ganjar terus naik dari Februari 2020. Sementara elektabilitas Anies Baswedan sempat turun, namun kini naik lagi. Sementara elektabilitas Prabowo terus turun.

Berikut elektabilitas Ganjar, Anies dan Prabowo di 3 survei terakhir Indikator Politik Indonesia (2020):

– Ganjar
Februari: 9,1%
Mei: 11,8%
Juli: 16,2%

– Anies
Februari: 12,1%
Mei: 10,4%
Juli: 15%

– Prabowo
Februari: 22,2%
Mei: 14,1%
Juli: 13,5%

Gubernur Jateng Ganjar PranowoGubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Angling/detikcom).
Survei soal capres pilihan dilakukan dengan menyodorkan 15 nama kepada responden. Survei dilakukan menggunakan wawancara melalui telepon kepada 1.200 responden pada 13-16 Juli dengan metode simple random sampling. Margin or error pada survei ini kurang-lebih 2,9% pada tingkat kepercayaan sebesar 95%.

Hasilnya sebagai berikut:

– Ganjar Pranowo 16,2%
– Anies Baswedan 15%
– Prabowo Subianto 13,5%
– Sandiaga Salahuddin Uno 9,2%
– Ridwan Kamil 8,6%
– Agus Harimurti Yudhoyono 6,8%
– Khofifah Indar Parawansa 3,6%
– Puan Maharani 2%
– Gatot Nurmantyo 1,4%
– Tito Karnavian 1,3%
– Erick Thohir 1%
– M Mahfud MD 0,8%
– Airlangga Hartarto 0,3%
– Budi Gunawan 0,2%
– Muhaimin Iskandar 0,2%
– Tidak Tahu/Tidak Jawab 19,9%

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkap penyebab elektabilitas Ganjar dan Anies yang menyalip Prabowo. Ada faktor penunjang mengapa dua kepala daerah itu elektabilitasnya mengalahkan Ketum Gerindra tersebut.

“Faktor utamanya memang karena faktor visibility,” ungkap Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam perbincangan, Selasa (21/7/2020).

Visibility yang dimaksud Burhanuddin adalah terkait penanganan virus Corona (COVID-19). Kepala daerah menjadi pihak yang terus mendapat perhatian selama masa pandemi.

“Beberapa bulan terakhir panggung penanganan COVID bergeser ke daerah. Maka kepala daerah dengan populasi pemilih besar yang pintar mengambil momentumlah yang dapat insentif elektoralnya karena mereka lebih sering tampil di media,” kata Burhanuddin.

Seperti diketahui, saat ini isu yang menjadi perhatian publik adalah terkait pandemi Corona. Hal itu lah yang menurut Burhanuddin menjadi alasan mengapa elektabilitas Prabowo turun mengingat posisinya saat ini sebagai menteri pertahanan yang tidak secara langsung bersentuhan dengan COVID-19.

Burhanudin juga mengingatkan soal toleransi kesalahan (margin of error) survei sekitar ±2.9%. Menurut dia, hasil survei di masa pandemi Corona ini tak bisa menjadi patokan. Burhanuddin mengatakan, peta pencapresan pada Pilpres 2024 bisa lebih ketat di kemudian hari.

Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan prosesi potong tumpeng dalam perayaan HUT ke-12 Gerindra. Prabowo memberikan potongan tumpeng kepada Anies-Sandi.Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom).
“Sebenarnya elektabilitas Ganjar, Anies dan Prabowo dalam margin of error plus minus 2,9%. Artinya, kita tidak bisa mengklaim Ganjar lebih unggul ketimbang Anies atau Prabowo. Demikian juga sebaliknya,” sebutnya.

“Apalagi Sandiaga dan Ridwan Kamil juga mendapat dukungan signifikan. Intinya, peta 2024 masih jauh dan lebih kompetitif,” tutup Burhanuddin.

Sumber : detik.com

- Advertisement -

Berita Terkini