MUDANEWS.COM, Labuhanbatu Utara – STIT Al Ittihadiyah menggelar kegiatan Gebyar Ramadhan di masjid Nurul Yakin Gunting Saga Labuhanbatu Utara, Rabu (26/4/2022).
Kegiatan Gebyar Ramadhan yang diselengarakan STIT Al Ittihadiyah Labuhanbatu Utara (Labura) merupakan momentum rangkaian kegiatan Safari Ramadhan di Labura dengan berbagai kegiatan terdiri dari khataman Al Qur’an mahasiswa dan dosen STIT AILU, seminar Ramadhan bulan Tarbiyah, santunan anak yatim, dan berbuka bersama mahasiswa, dosen dan jamaah masjid Nurul Yakin.
Hal demikian disampaikan Ketua STIT Al Ittihadiyah Labura Dr. Mursal Aziz, M.PdI dalam laporannya sebagai pengantar kegiatan tersebut.
Sementara itu, Prof. Dr. H. Syafaruddin, M.Pd, selaku Pembina Yayasan Pendidikan Al Ittihadiyah Labura, dalam sambutannya ketika pembukaan acara seminar menjelaskan bahwa kegiatan Gebyar Ramadhan ini sebagai momentum membesarkan syi’ar bulan suci Ramadhan yang sangat strategis dalam mengimplementasikan amar ma’ruf bagi civitas akademika bersama dengan jamaah masjid untuk menjaga terus peningkatan kualitas ibadah-ibadah yang mengiringi puasa Ramadhan dengan berbagai ibadah sunat, baik membaca Al Qur’an, ta’lim, pengajian, bersedekah, berinfak, membayar zakat, dan beri’tikaf di masjid, membantu anak yatim dan fakir miskin, menjadi ibadah-ibadah penting, selain menjaga pelaksanaan ibadah sholat fardhu dan sunat secara intensif.
“Semua ibadah yang disebutkan merupakan ibadah mulia yang memiliki pengaruh langsung dalam pemantapan pendidikan tauhid, akhlak, dan sosial dalam Islam,” jelas Guru Besar UIN-SU itu.
Dalam rangkaian acara Seminar, Drs. H. Hamdan Manurung, M.Pd, dalam paparannya menjelaskan posisi bulan Ramadhan sebagai bulan Tarbiyah atau Pendidikan adalah ajaran Islam sebagai ajaran universal dan berlaku sepanjang zaman merupakan ajaran yang kaffah/menyeluruh atau mengatur seluruh aspek kehidupan.
“Hal ini sejalan dengan perintah Allah untuk masuk ke dalam Islam secara kaffah, dengan mengamalkan ajaran Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Secara pribadi maka pikiran, perasaan dan perilaku sehari-hari dininari ajaran Islam, secara kolektif seluruh aspek kehidupan, baik ekonomi, pendidikan, politik, maupun pendidikan dan budaya berpedomn daan memanifetasikan ajaran Islam secara komprehensif, begitupun dipahami dari Alqur’an surah Al Baqarah ayat 208,” jelas Hamdan yang merupakan Alumni Magister (S2) Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) FITK UIN-SU itu.
Dengan begitu, lanjutnya, Iman, Islam dan Ihsan harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. sebagaimana halnya, bahwa puasa Ramadhan menjadi puasa khusus yang memperkuat keimanan/tauhid hamba kepada Allah, karena dimensi ihsannya sebagai akhlak hamba yang total memanistasikan ajaran tauhid sebaga keyakinan kuat atas keesaan Allah SWT karena manusia berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah juga.
“Puasa sudah memantapkan keyakinan bahwa seorang muslim merasa diawasi dan dilihat Allah SWT karena Allah Maha Mengetahui dan Maha Melihat. Dalam keyakinan dan yang berpuasa dengan ikhlas, seorang mukmin yang berpuasa, tidak berani memakan makanan yang terhidang di meja makan, sekalipun tidak ada orang lain yang melihat dan makanan tersebut dipastikan semua halal,” kata Hamdan.
“Karena itu berpuasalah dengan penuh keikhlasan dalam mengharap dan memperoleh Ridho Allah SWT, maa berpuasa untuk meraih kualitas Taqwa sebagai tujuan ibadah puasa Ramadhan (QS. Al Baqarah ayat 183),” urainya.
Kegiatan seminar sebagai rangkaian Gebyar Ramadhan tersebut mendapat respon dari para peserta dengan penuh antusias yang langusng dipandu Dr. Mursal Aziz, M.PdI, dihadiri para mahasiswa, dosen, pengurus BKM Masjid dan jama’ah masjid Nurul Yakin, dilanjutkan dengan santunan anak yatim, dan diakhiri dengan berbuka puasa bersama. (Red)
