FKM UIN-SU Medan Laksanakan Webinar Kesehatan Nasional Administrasi dan Kebijakan Kesehatan 

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (FKM UIN-SU) Medan melaksanakan Webinar Kesehatan Nasional Administrasi dan Kebijakan Kesehatan dengan tema “Menilik Realita (Peduli Lindungi) Kesenjangan Serta Kebermanfaatan Data Dalam Menghadapi Covid-19 di Indonesia” yang bertujuan untuk mengatahui pro dan kontra persyaratan sertifikat vaksin Covid-19, mengetahui tingkat keberhasilan dan kebijakan syarat sertifikat vaksin Covid-19, serta mengatahui seberapa penting peran syarat sertifikat vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Acara ini dibuka resmi oleh Wakil Dekan FKM UIN-SU, Dr. Watni Marpaung, M.A, pada hari pertama webinar, Rabu (19/01/2022). Dalam sambutannya beliau menyambut baik kegiatan ini dengan harapan bertambahnya pengetahuan tentang realita, kesenjangan, serta kebermanfaatan data dalam menghadapi Covid-19 di Indonesia.

Sambutan yang baik juga diberikan oleh Ibu Fitriani Pramita Gurning, SKM., M.Kes, selaku Ketua Departemen Peminatan Administrasi Kebijakan Kesehatan sekaligus sebagai pemateri pertama pada webinar ini.

Webinar ini turut dihadiri oleh Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN-SU Medan Rapotan Hasibuan, SKM., M.Kes., Dewi Agustina, S.Kep, Ns, M.Kes., Reni Agustina Harahap, S.ST., M.Kes., dan para dosen lainnya.

FKM UIN-SU Medan
Tangkapan layar (dok istimewa)

Pelaksanaan ini diikuti dengan presentasi haril riset yang dilakukan oleh Tim Riset Webinar dengan judul “Kesediaan Masyarakat Divaksin Ditinjau dari Aspek Pengetahuan dan Sikap tentang Sertifikat Vaksin Covid-19” bertujuan untuk mengabarkan perkembangan persepsi masyarakat tentang sertifikat vaksin Covid-19 di Sumatera Utara, serta mengetahui hubungan dan sikap pengetahuan tentang sertifikat vaksin dengan kesediaan masyarakat untuk di vaksin Covid-19.

FKM UIN-SU Medan
Dosen FKM UIN-SU Medan Fitriani Pramita Gurning, SKM., M.Kes,

Fitriani Pramita Gurning, SKM., M.Kes, Dosen FKM UIN-SU Medan menjadi narasumber pertama pada webinar ini dengan judul “Pemakaian Data Peduli Lindungi Untuk Pembuatan Kebijakan Vaksinasi”. Dimana dalam pembahasannya terdapat poin penting yang dapat dikutip bahwa untuk mempercepat penanggulangan Covid-19 di Indonesia selain upaya protokol kesehatan juga diperlukan vaksinasi COVID-19.

“Untuk dapat memutuskan rantai penularan secara menyeluruh perlu dilakukan vaksinasi pada sekitar 70% kelompok sasaran,” jelasnya.

FKM UIN-SU Medan
Aulia Zahrina Qashri, S.Kom, M.sc, M.Med,sci, (dok istimewa)

Sementara itu, Aulia Zahrina Qashri, S.Kom, M.sc, M.Med,sci, sebagai product manager transformation office Kemenkes RI, sekaligus narasumber kedua dalam acara webinar ini.

Dalam pembahasannya, Aulia Zahrina menyampaikan Peduli Lindungi dapat mengakses untuk melihat masyarakat yang positif Covid-19 dan kita berada di zona merah atau hijau, untuk melihat jumlah penderita Covid-19 di suatu wilayah. Tidak hanya itu bahwa Peduli Lindungi dapat memudahkan pemerintah untuk membantu pemantaun dari tracing (penelusuran), tracking (pelacakan), dan fencing (pembatasan ruang gerak).

Kemudian untuk sertifikat vaksin banyak manfaat yang bisa didapatkan salah satunya adalah syarat perjalanan dimana status warna sebagai penanda kelayakan bepergian ketempat umum, dimana dari data utilisasi dapat membantu kepentingan perjlanan dan meningkatkan kualitas serta kecepatan input data dalam sistem terpusat yaitu Peduli Lindungi.

FKM UIN-SU Medan
Aulia Zahrina Qashri, S.Kom, M.sc, M.Med,sci, dan modelator (dok istimewa)

Acara di hari pertama ini berjalan dengan lancar yang dipandu langsung oleh Nurul Fadillah Harahap mahasiswi FKM UIN-SU sebagai Master of Ceremony (pembawa acara), Nurmayni sebagai moderator, dan Ade Ewa Syahrial sebagai ketua panitia hari pertama.

Sementara itu di hari kedua, dilaksanakannya Webinar Kesehatan Nasional Administrasi dan Kebijakan Kesehatan dan tema “Deteksi Kecemasan Akademik Dalam Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Dimasa Pandemi Covid-19” yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pembelajaran tatap muka di masa pandemic Covid-19.

Selain itu, mengedukasi pentingnya menjaga protokol kesehatan selama pembelajaran tatap muka di masa pandemic Covid-19, membuka pemahaman peserta mengenai kesehatan mental yang salah satunya termasuk kecemasan dan dampak dari hal tersebut, mengetahui kesehatan mental persfektif dalam Islam, mengetahui cara mengatasi kecemasan yang timbul saat melakukan pembelajaran tatap muka di masa pandemic Covid-19 dan juga membahas kebijakan kesehatan mental di Indonesia.

FKM UIN-SU Medan
Tangkapan layar

Hasil riset yang dilakukan pada hari kedua webinar oleh tim riset webinar dengan judul “Stress Pembelajaran Dan Kesehatan Mental Pelajar Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Sumatera Utara” yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh stress terhadap kesehatan mental pelajar di Sumatera Utara pada masa pandemic Covid-19.

Acara webinar ini juga memiliki narasumber dari dosen FKM UIN-SU Medan yaitu ibu Dr. Nefi Darmayanti, M.S.i., Pisikolog dengan judul “Kesehatan Mental Dalam Persfektif Islam”.

Dimana kesehatan mental dari persfektif islam merupakan suatu kemampuan dari individu dalam mengelola terwujudnya keserasian antara fungsi-fungi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri, orang lain, lingkungan secara dinamis dan religi.

Terdapat beberapa poin penting salah satunya yaiyu Ajaran Islam memberikan tuntunan kepada manusia dalam menghadapi cobaan dan mengatasi kesulitan hidupnya, seperti dengan cara sabar dan shalat, dalam firman Allah Swt dalam al-Qur`an yang menegaskan sebagai berikut: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar “. (QS Al Baqarah ayat 153).

Sementara itu, Fajrin Trisnaramawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog sebagai Pisikolog klinis dan CO Founder @fitmind.id sekaligus narasumber kedua dalam webinar kali ini.

Dalam pembahasannya, beliau meyampaikan materi mengenai “ Kesehatan Mental Remaja Pada Masa Panemi Covid-19”. Narasumber menyebutkan bahwa sesorang yang sehat secara mentalmampu menyadari akan kemampuan diri sendiri dan sadar akan kelemahan serta kekurangan diri kita sendiri dan mampu mengindentifikasi masalah kita sendiri serta mampu menentukan kapada siapa kita bias berbagi masalah kita (dalam orang yang professional). Dan butuhnya keluarga serta lingkungan yang mendukung untuk menjaga kesehatan mental yang baik.

FKM UIN-SU Medan
Tangkapan layar (dok istimewa)

Narasumber selanjutnya yaitu seorang dosen Fakultas Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan (FKKGIK) UNPRI yaitu Muhammad Aditya Kurnia, SKM., MPH.

Ia juga merupakan duta pariwisata kota Medan tahun 2015. Aditya Kurnia menyampaikan materi mengenai “Kebijakan Kesehatan Mental Pada Mahawiswa di Era Pandemi Covid-19”.

“Gangguan mental merupakan salah satu masalah kesehatan yang membutuhkan perhatian lebih dalam pencegahannya. Di era pandemic Covid-19, gangguan mental seperti menjadi bagian dari implikasi penerapan protokol kesehatan Covid-19 terutama di dunia pendidikan. dan belum ada regulasi sfesifik yang mengatur tentang kebijakan pencegahan gangguan mental kepada Mahasiswa/I di era pendemi Covid-19, padahal mereka merupakan subjek pertama didunia pendidikan yang rentan akan terjadinya gangguan mental,” jelasnya.

FKM UIN-SU Medan
Tangkapan layar (dok istimewa)

Sementara itu, acara kedua ini juga berjalan dengan lancar yang dipandu langsung oleh Adinda Susanti Mahasiswi FKM UIN-SU sebagai Master of Ceremony (Pembawa acara), dan Intan Permata Sari Mahasiswi FKM UIN-SU sebagai moderator, dan diketuai oleh Nada Afrilia Nurjannah di hari kedua.

(red)

- Advertisement -

Berita Terkini