Kelas Inspirasi, Mengabdi untuk Menginspirasi

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Pengabdian merupakan perbuatan yang sangat mulia, dimana kita memposisikan diri kita sebagai abdi, maka hal itu menandakan keluhuran budi karena pada hakekatnya pengabdian penuh ikhlas dan tanpa pamrih yang lahirnya dari hati, karena rasa peduli akan sesuatu. Semisal, lingkungan, pendidikan, dan lainnya.

Tidak banyak yang mempunyai jiwa mengabdi karena dalam memposisikan diri sebagai abdi tidaklah mudah.

Hal tersebutlah yang dilakukan sekelompok pegiat sosial pendidikan yang membentuk sebuah perkumpulan untuk memberikan pengabdiannya kepada anak-anak di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan mereka menyebutnya “Kelas Inspirasi”.

Bermula dari para pegiat sosial pendidikan dari Indonesia Mengajar dan beberapa para profesional yang ingin berkontribusi pada pendidikan Indonesia, lahirlah konsep “Kelas Inspirasi”.

“Kelas Inspirasi” adalah kegiatan yang mewadahi para profesional dari berbagai sekotor untuk ikut serta berkontribusi pada misi perbaikan pendidikan di Indonesia. Melalui program ini, para profesional pengajar dari berbagaia latar belakang diharuskan untuk cuti satu hari secara serentak meninggalkan aktivitas rutin meeka demi mengunjungi dan mengajar di Sekolah Dasar (SD), yaitu saat Hari Inspirasi.

Kelas Inspirasi mengabdi untuk anak SD
Kelas Inpirasi ketika memberikan pengabdiannya kepada anak-anak di tingkat Sekolah Dasar (SD).

Selanjutnya para profesional ini disebut relawan pengajar. Relawan pengajar berinteraksi di sekolah untuk berbagi cerita dan pengalaman kerja serta memberikan motivasi untuk meraih cita-citanya. Interaksi relawan pengajar dengan warga sekolah dilakukan untuk membuka ruang komunikasi dan kolaborasi antar keduanya melalui pengalaman mengunjungi, dan mengajar, serta berinteraksi selama Hari Inspirasi, termasuk saat masa persiapan.

Kegiatan “Kelas Inspirasi” pertama kali diadakan pada 25 April 2012 di 25 lokasi SD di Jakarta. Tujuan awal dari “Kelas Inspirasi” adalah menjadi gerbang keterlibatan para profesional dengan realita dunia pendidikan dasar di lingkungannya, serta Indonesia pada umumnya. Para profesional diajak untuk menceritakan profesinya dengan harapan para siswa menjadi lebih termotivasi untuk memiliki mimpi besar.

Saat ini “Kelas Inspirasi” telah terselenggara di berbagai Kota dan provinsi di Indonesia. Di Medan khususnya, “Kelas Inspirasi” telah terselenggara sebanyak tiga kali.

MUDANEWS.COM mendapat kesempatan untuk wawancara eksklusif kepada Kordinator “Kelas Inspirasi” saat ini Doni Swandana, Senin (1/5/2017). “Kelas Inspirasi” Medan pertama kali dilaksanakan pada 1 Oktober 2014.

Menurut Doni saat pertama kalinya dilaksanakan cukup banyak antusiasme dari para profesional untuk turut serta gabung dalam kegiatan ini. Ada sekitar 100-an inspirator dan 20-an dokumentator yang yang bergabung dalam “Kelas Inspirasi” Medan #1.

“Ada 11 sekolah yang terpilih saat itu menjadi zona inspirasi”, sebutnya.
“sekolah yang terpilih adalah sekolah yang dengan tingkat perekonomian di lingkungan sekolah yang terbilang menengah kebawah dan sebelumnya ada tim survey yang melakukan pendataan lengkap mengenai kondisi sekolah”, paparnya.

Doni yang merupakan pekerja swasta mengaku bergabung di “Kelas Inspirasi” karena niatan untuk berbagi. Apalagi kita juga harus paham karena secara konstitusi tugas guru adalah mendidik. “Namun secara moral tugas mendidik adalah untuk semua orang terdidik”, ungkapnya.

Selanjutnya, sebagai sosok yang dipercaya untuk menjadi kordinator “Kelas Inspirasi” saat ini, Doni mengaku dirinya memiliki tugas untuk mengajak masyarakat Kota Medan untuk dapat mengambil peran dalam mendidik calon generasi penerus bangsa.

“Tugas saya ingin mengajak orang-orang baik untuk tidak diam dan mendiamkan masalah yang ada di dunia pendidikan”, ujarnya.
Beberapa waktu lalu, “Kelas Inspirasi #3” kembali terselenggara di 15 sekolah. Sebanyak 167 inspirator dan 80 dokumentator tergabung dalam kegiatan ini.

MUDANEWS.COM berhasil menemui salah satu relawan yang turut andil dalam kegiatan “Kelas Inspirasi #3”, Indah Syafiqah. Kamis (4/5/2017).

Mahasiswi di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Medan ini mengaku dirinya tertarik dengan apa yang telah dilakukan “Kelas Inspirasi”.

Berkat kemampuannya di dunia fotografi ia pun ingin ambil peran dalam mendokumentasikan segala aktifitas “Kelas Inspirasi”.

“berbagi itu kan indah. Kebetulan saya punya kemampuan di bidang fotografi, jadi saya ingin membaginya itu ke anak-anak dan semoga bisa menginspirasi”, terangnya.

Saat ditanya terkait pengalamannya ketika menjadi relawan di “Kelas Inspirasi”, dirinya merasa senang bisa ikut berkontribusi kepada anak-anak SD.

“sebagai generasi yang akan datang, anak-anak SD saat ini butuh motivasi dari kita orang-orang dewasa. Agar mereka punya cita-cita yang jelas dan terarah, tentu kita harus dukung itu”, ungkapnya dengan semarak.

Ada hal yang membuat para relawan terharu saat kegiatan berlangsung, termasuk Indah.

“kemarin itu sewaktu kami ngadain Kelas Inspirasi #3, ada satu anak yang memiliki cita-cita menjadi ISIS. Hal tersebut cukup membuat kami terhenyak. Dan tentunya ini harus menjadi tugas kita bersama termasuk para orang tua untuk dapat mengarahkan anaknya ke arah yang baik untuk masa depannya”, tutup Indah.

Saat ini “Kelas Inspirasi” telah menyiapkan agenda-agenda Inspiratif lainnya, dengan terus melibatkan para profesional di Kota Medan untuk dapat bergabung menjadi inspirator bagi generasi penerus bangsa. Berita Medan, Akbar

- Advertisement -

Berita Terkini