Menangkal Upaya Pemaksaan dan Manipulasi Pilpres 2024

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

 

Oleh: Muhammad AS Hikam

Seruan cawapres no 3, Prof. Mahfud MD, agar publik tak melakulan perlawanan dengan terbuka dan keras lawan keras terhadap pemaksaan oleh aparat, secara ideal memang sangat bagus sebagai alternatif.

Saya kira anjuran beliau adalah agar suasana tetap kondusif, damai, dan aman bagi proses pelaksanaan pesta demokrasi 2024.

Namun, jujur saja, saya masih agak meragukan efektifitas dari alternatif yang diajukan beliau, yakni menggunakan kesempatan memilih di bilik suara secara luber dan jurdil, untuk bisa membuat pelaksanaan pilpres 2024 sesuai dengan prinsip demokrasi.

Sebab apa saya ragu? Karena pihak yang kini melakukan tekanan-tekanan dan model-model kekerasan tersebut bisa saja akan terus melakukan hal-hal yang sama pada saat rakyat memilih di bilik suara.

Akan ada saja cara-cara tak halal untuk membuat bilik suara, bahkan hasilnya mengalami manipulasi dan upaya pendistorsian yang disengaja.

Hasil akhirnya: Sebuah pelaksanaan pilpres yang sudah dirancang agar memenangkan pihak yang sesuai dengan keinginan pihak ini.

Agar perlawanan yang disarankan oleh cawapres no 3 itu benar-benar efektif, usul saya adalah agar publik juga melakukan pengawasan langsung terhadap kemungkinan kecurangan dan membuat upaya melindungi TPS dari kemungkinan manipulasi yang dilakukan oleh aparat penyelenggara pemilihan dan aparat keamanan sendiri!

Hemat saya, upaya intimidasi yang terjadi sebelum proses pemilihan di bilik suara, tetap potensial akan dilanjutkan oleh aktor-aktor yang saat ini sudah bangak dicurigai melakukannya di berbagai kasus yang sudah diberitakan dan dilaporkan media dan medsos.

Penyelewengan dan manipulasi dengan berbagai macam modus (cara), baik yang tampak legal maupun yang tidak, tampaknya bukan hal yang tabu di putaran pilpres 2024 ini.

- Advertisement -

Berita Terkini