Global Security sebagai Identitas Politik Prabowo Subianto

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, OPINI – Di zaman sekarang, ada banyak tantangan yang harus dihadapi oleh suatu negara agar mampu bertahan dan bersaing dengan negara-negara berkembang lainnya. Salah satu tantangan besar yang harus siap dihadapi oleh negara dalam bidang keamanan global adalah menciptakan kemanan yang kompleks bagi setiap warga negara yang ada.

Keamanan global diartikan sebagai kebutuhan dasar untuk melindungi dan menjaga kepentingan suatu bangsa yang bernegara dengan menggunakan kekuatan politik, ekonomi, dan militer untuk menghadapi berbagai ancaman, baik yang datang dari dalam maupun dari luar negeri. Keamanan suatu negara memiliki keterkaitan dimana kebutuhan keamanan suatu negara tidak dapat dipertimbangkan secara realistis tanpa mempertimbangkannya terlebih dahulu. Ketakutan ataupun ancaman dalam konteks keamanan akan melahirkan persaingan antar negara satu dengan negara lainnya.

Tempat dimana manusia melakukan berbagai aktivitas tidak dapat dilepaskan dari berbagai gangguan dan ancaman. Sejalan dengan munculnya berbagai gangguan dan ancaman, maka berbagai upaya dan tindakan pun dilakukan untuk menciptakan keamanan wilayah lautan yang berupa wilayah teritorial sebuah negara maupun di wilayah lautan lepas untuk kepentingan negara maupun masyarakat. Asia Pasifik merupakan kawasan yang mempersatukan kekuatan besar dari berbagai negara didunia seperti Amerika Serikat, Jepang, Rusia dan bahkan new emerging superpower, China. Oleh sebab itu semua negara yang berada di kawasan Asia Pasifik berupaya untuk menciptakan sebuah arsitektur keamanan yang bersifat dinamis dan stabil demi menjamin kepentingan nasional mereka dikawasan tersebut.

Di era dunia yang penuh dengan dampak perkembangan teknologi, semua aspek kehidupan dan berbagai kawasan didunia telah mengikuti berbagai perkembangan globalisasi. Kawasan Asia Pasifik merupakan salah satu dari beberapa kawasan di dunia yang tidak dapat menghindar dari efek globalisasi. Selain masih menyisakan sisa-sisa Perang Dingin, khususnya sumber ancaman yang berasal dari bidang militer, kawasan Asia Pasifik ini juga menjadi saksi munculnya isu-isu baru yang berpotensi memberi dampak terhadap stabilitas dan keamanan kawasan. Penguatan militer diperlukan sebagai counterbalance untuk meningkatkan posisi dalam upaya penyelesaian yang tengah diupayakan. Dengan keberadaan kekuatan militer suatu negara diharapkan mampu mengimbangi dan membendung perkembangan pesat kekuatan militer negara lain di kawasan Asia Pasifik.

Dampak persaingan dari kekuatan-kekuatan besar berdampak luas pada seluruh dunia. Persaingan negara-negara besar memiliki berbagai macam efek samping bagi negara-negara lain. Permasalahan keamanan di lingkungan regional bisa mempengaruhi kestabilan pembangunan dan keamanan Indonesia. Secara umum kondisi keamanan Indonesia saat ini cukup stabil, namun masih memiliki banyak potensi ancaman baik dari bidang militer maupun non-militer. Pengalaman lepasnya Timor Timur tahun 1999 dengan intervensi militer asing merupakan contoh pengalaman pahit ancaman militer di indonesia.

Pengelolaan sistem pertahanan negara merupakan salah satu fungsi pemerintahan negara yang ditujukan untuk melindungi kepentingan nasional dan mendukung kebijakan nasional di bidang pertahanan dalam pengelolaan sistem pertahanan negara. Presiden menetapkan kebijakan umum pertahanan negara yang selanjutnya dijabarkan dalam kebijakan penyelenggaraan pertahanan negara yang ditetapkan oleh Menteri Pertahanan.

Salah satu konflik keamanan negara baru-baru ini terjadi di Air Bangis, Sumatera Barat yang mana terjadinya unjuk rasa warga Air Bangis yang merasa tergusur dari lahannya karna rencana pembangunan kawasan petrokimia yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).
Aksi demo ini bermula saat 1.500 warga Air Bangis melakukan penolakan PSN pada Senin (31/7) di Kantor Gubernur Sumatera Barat. Penolakan ini terjadi karna masyarakat sekitar merasa terancam akibat penggusuran otomatis yang akan dilakukan oleh aparat apabila proyek tersebut dijalankan.

Selain aksi demo warga Air Bangis ini, ada banyak sekali kasus kerempangan sosial lainnya yang juga muncul di indonesia. Hal ini tentu menjadi pertanyaan bagi masyarakat, sebenarnya bagaimana dengan sistem keamanan negara di indonesia ini jika didaerah tempat tinggal mereka sendiri saja mereka sudah tidak merasakan keamanan untuk mereka melangsungkan hidupnya. Bagaimana sebenarnya kebijakan negara dalam menangani kasus keamanan tentu saja mulai dipertanyakan.

Pilpres 2024 sudah didepan mata, isu-isu tentang keamanan global tentu menjadi salah satu isu yang harus digaungkan oleh stakeholder, sebab dengan adanya kampanye politik masyakarat bisa melihat gagasan calon mana yang paling mumpuni dalam mengatasi kasus-kasus keamanan global, siapa yang akan diuntungkan dengan kasus ini?

Tanpa mendiskreditkan anies baswedan dan ganjar pranowo, tentu saja prabowo subianto adalah orang yang paling paham tentang isu militer, politik dan global security.

Mengabdikan diri sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan tentu saja membuat pemahaman Prabowo dalam bidang militer mendapat poin plus dimata masyarakat. Dimana hal ini dianggap dapat menjadi tameng untuk indonesia menghadapi tantangan global security apabila memiliki pemimpin yang paham betul bagaimana permasalahan keamanan global ini.

Selain background militer yang dimiliki oleh prabowo, berkoalisi dengan demokrat menjadi point tambahan, sebab AHY yang memiliki kemampuan teoritis yang baik dan mantan presiden SBY yang mempunyai relasi internasional sehingga koalisi ini menjadi lengkap.

Penulis: Nadia Yudistia (Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Andalas)

- Advertisement -

Berita Terkini